• October 13, 2024

Biosaka Meriahkan Penas XVI Petani dan Nelayan 2023

Pekan Nasional (Penas) XVI Petani dan Nelayan Tahun 2023 yang dilaksanakan di Padang, Sumatera Barat telah dibuka oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada Sabtu (10/6).

Sebagai salah satu rangkaian acara Penas, diselenggarakan Gelar Teknologi yang menyajikan inovasi-inovasi baru di bidang pertanian. Acara ini salah satunya dimeriahkan dengan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang dilaksanakan di rumah bimtek Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Kegiatan bimtek ini menyajikan materi-materi tanaman pangan yang menarik dan diagendakan setiap hari selama Penas berlangsung.

Salah satu materi yang disajikan dalam bimtek ini adalah materi biosaka. Biosaka sebagai penemuan hebat petani, sekarang menjadi salah satu solusi bertani saat harga-harga saprodi melambung tinggi seperti saat ini.

Penemu biosaka, Muhammad Anshar menuturkan sudah saatnya kita kembali ke alam, memanfaatkan apa yang telah disediakan oleh alam untuk mengelola lahan pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani. “Kita tidak perlu khawatir dengan mahalnya saprodi, kita manfaatkan rumput dan tanaman-tanaman yang telah disediakan oleh alam menjadi biosaka,” ujar Anshar saat bimtek (11/6). Bimtek ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta petani dan petugas dari 9 provinsi yang mengikuti dengan antusias.

Kegiatan bimtek Biosaka yang dilaksanakan sejak awal Penas ini, juga menghadirkan narasumber Robert Manurung (akademisi ITB) , Wawan Widianto (Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar), dan Handayani dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo. Berperan sebagai pemandu/fasilitator, Yadi Kusmayadi dari Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT).

Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sumatera Barat, Suardi menyampaikan terima kasihnya karena dengan biosaka ini diharapkan dapat membantu masyarakat, khususnya petani Sumatera Barat untuk budidaya tanaman secara efisien dan menguntungkan. “Alhamdulillah, pak Anshar dan para narasumber bersedia berbagi ilmu yang sangat bermanfaat. Selain cara membuat biosaka, kami juga diajari cara meningkatkan potensi sel dalam tubuh,” ungkap Suardi.

Selain biosaka yang disajikan setiap hari, bimtek hari pertama (10/6) yang diikuti oleh sekitar 75 orang peserta, juga disampaikan materi tentang inovasi pengembangan kedelai di lahan pasir. Sedangkan bimtek hari kedua (11/6) diberikan materi pengolahan tempe dari berbagai kedelai lokal.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menegaskan bahwa ini adalah langkah besar dalam mewujudkan tanah nusantara sebagai land of harmony menuju Indonesia lumbung pangan 2045. “Kita harus menjadikan Penas ini sebagai momentum membangkitkan semangat membangun pertanian adaptif, inovatif, dan akseleratif sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo,” pungkas Suwandi.

Read Previous

Jangan Dibuang, Kotoran Burung Walet Bisa Diolah Jadi Pupuk Kompos untuk Tanaman Hortikultura

Read Next

Gelar teknologi sekaligus Panen Kacang Hijau di Penas Sumbar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *