Direktorat Jenderal Hortikultura-Kementan terus memimpin gerakan untuk mempromosikan pertanian ramah lingkungan. Salah satu langkah kunci dalam arah keberlanjutan ini adalah Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT).
Dengan fokus pada peningkatan pengetahuan petani dalam hal keberlanjutan, PPHT bertujuan melatih mereka dalam analisis agroekosistem dan pengambilan keputusan terkait pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Di tengah upaya ini, hasil positif terlihat dalam panen cabai di Kelompok Tani Taruna Tani Mulyo di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul.
Direktur Perlindungan Hortikultura, Jekvy, menyatakan, “Kolaborasi dengan IPB dalam PPHT cabai menghasilkan budidaya cabai yang tinggi produksi dan bebas pestisida melalui Teknologi Mikroba Intensif. Ini tidak hanya efektif dalam mengendalikan OPT, tapi juga meningkatkan kualitas dan keamanan konsumsi cabai.”
Bonjok Istiaji dari IPB menegaskan komitmen IPB untuk mendampingi petani. “IPB terus berupaya mendukung petani dengan penerapan Teknologi Mikroba Intensif seperti Trichoderma harzianum, PGPR, Cendawan endofit, Lecanicillum lecani, dan Rhodotorula minuta.” IPB juga memberikan pelatihan dalam memproduksi mikroba intensif kepada petani dan petugas POPT.
Ketua Kelompok Tani Taruna Tani Mulyo, Hana Dwi Santoso, mengapresiasi bimbingan dari Ditjen Hortikultura, BPTPH, dan IPB dalam budidaya cabai tanpa pestisida kimia. “Biaya produksi rendah dan hasil bagus membuat petani sangat diuntungkan,” ungkapnya.
Penerapan teknologi dan pendekatan ramah lingkungan seperti ini menjadi langkah penting untuk masa depan pertanian yang berkelanjutan dan berkualitas.