Brebes (21/7) – Kabupaten Brebes kembali merayakan keberhasilan panen bawang merah dengan perhelatan yang bertajuk Festival Bawang Merah Brebes. Acara yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Brebes bekerja sama dengan masyarakat setempat ini dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hari, mulai 25 hingga 27 Juli 2023 di Kompleks Islamic Center.
Festival Bawang Merah Brebes merupakan wujud apresiasi dan ungkapan syukur masyarakat Brebes atas hasil panen bawang merah yang melimpah pada musim ini. Bawang merah Brebes telah dikenal sebagai produk unggulan daerah yang berkualitas tinggi dan menjadi salah satu komoditas pertanian utama di Indonesia. Festival ini menjadi kesempatan bagi petani dan masyarakat Brebes untuk merayakan hasil kerja keras mereka sepanjang tahun.
Berbagai kegiatan menarik telah dipersiapkan dalam Festival Bawang Merah Brebes tahun ini, termasuk pameran bawang merah yang dilakukan para petani bawang Brebes. Di samping itu, pengunjung akan memiliki kesempatan untuk melihat dan membeli bawang merah segar langsung dari para petani. Forum diskusi juga akan diadakan dalam event ini untuk membahas berbagai isu dan tantangan dalam pertanian bawang merah serta potensi pengembangan lebih lanjut.
Sehubungan dengan Festival Bawang Merah Brebes yang digelar ini, Menteri Pertanian yang diwakili Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto memberikan dukungan penuh dan mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Brebes serta masyarakat lokal dalam menggelar acara bersejarah ini.
Prihasto menyatakan, “Kami mengapresiasi dan mendukung kegiatan Festival Bawang Merah Brebes. Ini merupakan momen yang sangat berarti, perlu dicatat bahwa sejak 2016 sampai sekarang kita tidak ada impor bawang merah, dan kita menjadi eksportir bawang merah karena potensi yang kita miliki lebih dari kebutuhan nasional.”
Dirinya juga berharap festival ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dan mengapresiasi upaya para petani dalam meningkatkan produktivitas dan inovasi dalam bertani bawang merah.
“Kami berharap Festival Bawang Merah Brebes dapat menginspirasi untuk terus berinovasi, menerapkan teknologi yang tepat, dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan misalnya dengan melakukan penyimpanan, nantinya untuk pemerataan daerah yang berlebih di arahkan ke daerah yang kurang, sehingga nantinya berdampak pula untuk menekan inflasi,” tambah Prihasto.
Dengan dukungan penuh dari Kementerian Pertanian diharapkan Festival Bawang Merah Brebes menjadi acara yang sukses dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mengangkat potensi pertanian lokal Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Terlebih, pada 2023 Ditjen Hortikultura menggelontorkan bantuan untuk mendukung produksi bawang merah seluas 8.932 hektar. Dari alokasi tersebut, 4.792 hektar atau 54% untuk mendukung kegiatan kemitraan champion dan 1.917 hektar diantaranya dilaksanakan oleh para petani Champion Brebes.
“Secara agregat nasional, produksi nasional sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan pada bulan-bulan tertentu seperti Juli, Agustus dan September, Indonesia mampu melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Thailand, Singapura, Malaysia dan Vietnam,” lanjutnya.
Menurut catatan BPS, lanjutnya, tren produksi bawang merah nasional dari tahun ke tahun terus menunjukkan kecenderungan meningkat. Pada rentang tahun 2019 hingga 2022 produksi bawang merah rata-rata mampu mencapai 2,1 juta ton setara konde basah atau sekitar 1,4 juta ton setara rogol kering siap dikonsumsi. Luas tanam nasional rata-rata 182 ribu hektar dengan produktivitas di kisaran 10 ton per hektar. Sementara kebutuhan nasional ditaksir sekitar 1,2 juta ton setahun.
Pj. Bupati Brebes, Urip Sihabudin menyampaikan bahwa Festival Bawang Merah Brebes tidak hanya menjadi ajang untuk bersenang-senang, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan potensi pertanian Kabupaten Brebes kepada masyarakat luas. Menyandang predikat sebagai pusat produksi bawang merah terbesar di Indonesia, Kabupaten Brebes semakin eksis menjadi penyangga pasokan nasional.
“Ini adalah Festival Bawang Merah pertama. Dengan ini kami ingin mencoba membesarkan potensi bawang merah, sehingga potensi bawang merah semakin besar dan dengan dukungan berbagai pihak kita akan mendukung upaya hilirisasi bawang merah sehingga akan berdampak pada masyarakat luas khususnya bagi masyarakat brebes,” ujar urip dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, turut launching bersama aplikasi Si Juna, atau Simpan dan Jual Nanti. Aplikasi ini ditujukan untuk mengetahui waktu panen dan dijual pada saat harga stabil