• February 10, 2025

Gerakan Penanaman Kedelai Untuk Kemandirian Oleh RR. Zenadia S. Soemedi, SE, MM (Pranatahumas Ahli Pertama Kementerian Pertanian)

KEDELAI. Satu diksi yang mengilustrasikan sebuah proses ketahanan pangan bagi Indonesia. Pada saatyang sama, di tengah arus bonus demografi yang akan dan sedang dihadapi di masa yang akan datang, kedelai menjadi salah satu komoditasyang substansial. Sebab, jumlah penduduk yang semakin jamakdan terbatasnya lahan atau letak geografis dalam penanamankedelai menjadi sesuatu yang dilematis, jika tanpa persiapanyang matang. 

​Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia melaluiKementerian Pertanian juga sedang memprakarsai dan secarasustainable menciptakan penanaman kedelai di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai respons untuk menjawabsifat dilematis di atas. Dengan demikian, pada tahun  2023 mendatang,Indonesia akan memperluas aksesibilitas lahan,agar tingkat produktivitas tanaman kedelai juga semakin meningkat. 

Rencananya, prospek perluasan lahan ini akan mencapai368 ribu hektar, yang sudah barang tentu akan mencapaiproduksi sebanyak 213 ribu ton. Meski demikian, pemerintahjuga secara reguler selalu menargetkan agar secara produktivitasjuga meningkat untuk memenuhi kebutuhan primer publik. Pada tahun 2020 ini, realisasi kegiatan dari penanaman kedelai initelah mencapai 101 ribu hektar atau secara persentase sudahmencapai 28 persen. 

Di samping itu, gerakan menanam kedelai ini juga secarasistemik selalu disampaikan oleh pemerintah melaluiKementerian Pertanian, karena kedelai dapat memberikanmanfaat bagi masyarakat, bisa dilihat dari kandungan utamakedelai yaitu protein 38%, minyak 18%, karbohidrat tidak larut15% dan lecithin 0,5% (Thakur dan Hurburgh, 2007). Kandungan protein yang tinggi tersebut dapat dijadikan sebagaipertumbuhan dan pemeliharaan tubuh. 

Dalam konteks tersebut, kedelai dapat menjadi salah satukomoditas pangan dan sumber penghidupan bagi banyakpenduduk yang dikelola oleh UMKM dalam bentuk tempe dan tahu. Di satu sisi, misalnya, komoditas seperti tempe dan tahujuga merupakan makanan sehari-hari yang banyak diminati oleh masyarakat mulai dari lapisan bawah sampai atas. Selain itu, tempe dan tahu, kedelai juga dijadikan sebagai bahan produksikecap, tauco, susu dan yang lainnya. Sehingga, kedelai menjaditools yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dalamrangka kemandirian pangan.

Kemudian, sebagai aktor yang mengakutalisasikan program dan kegiatan, Kementerian Pertanian secara ekstensif melakukanberbagai mekanisme untuk mencapai target yang sudahditetapkan, dalam hal ini produksi kedelai, agar kebutuhankomoditas kedelai ini juga tidak mengalami defisit. Sementaraitu, untuk meningkatkan produksi kedelai, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menanam bibit varietas yang lebihunggul, bahkan apabila diperlukan menggunakan bibit produkrekayasa genetik atau genetically modified organism (GMO)maupun bibit impor. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalamketerangan pers (19/11/2022) di Istana Kepresidenan. 

Pemerintah juga memiliki concern terhadap penanamankedelai ini, seperti yang tercermin pada bibit — komitmen initampaknya juga tertuang dalam alokasi kegiatan pengembangankawasan kedelai tahun 2022 seluas 52.000 hektar di 16 provinsi. Kemudian, untuk menambah gairah petani menanam kedelaitelah disetujui tambahan anggaran pengembangan kedelaimelalui Anggaran Biaya Tambahan (ABT) tahun 2022, seluas300.000 ha di 14 provinsi. Dengan kata lain, komitmen dan perhatian pemerintah dalam sektor komoditas kedelai juga menjadi sangat penting dan pemerintah melalui Kementerian Pertanian tentunya selalu dan akan meningkatkan produksikedelai. Sebab, selain padi dan jagung, kedelai menjadi esensialdalam kompleksitas kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. 

Dan, upaya-upaya yang selama ini telah dan akan terusdilakukan pemerintah di satu sisi dapat membangkitkansemangat para petani untuk terus mengembangkan gerakanpenanaman kedelai dan juga memperluas lahan agar meningkatkan produktivitas kedelai setiap panennya, tentunyaupaya yang dilakukan pemerintah harus didukung pula oleh segala pihak, termasuk oleh masyarakat dan elemen-elemenpublik lainnya dalam mensukseskan penanaman pangan sertadalam rangka membangun ketahanan dan mendorongkemandirian pangan serta memiminalisir import. 

Sinergitas pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga menjadi kunci utama dalam kesuksesan program maupunkegiatan penanaman komoditas kedelain ini, terlebih di berbagaidaerah, masih jamak sekali lahan-lahan yang bisa digunakanuntuk meningkatkan produktivitas komoditas kedelai ini. Jadi, pemerintah selalu komit dalam menjaga ketahanan pangan, terutama salah satunya dalam sektor penanaman kedelai. 

Tak hanya itu, Gerakan Nasional Pengendalian InflasiPangan (GNPIP), teutama Menteri Pertanian (Mentan) juga sudah mengatakan bahwa Bank Indonesia dan Pemerintahdaerah harus ikut kerja sama dalam hal memantau harga dan menjaga tingkat inflasi pangan di masing-masing daerah di Indonesia. Khususnya harga jual di tingkat petani, karenakesejahteraan petani dapat berpengaruh terhadap kontinuitasproduksi tanaman pangan khususnya penanaman kedelai. Pada saat yang bersamaan, Mentan juga mendukung dalam halpembelian hasil panen petani melalui BUMN, syaratnya tidakperlu koordinasi dengan kementerian atau lembaga, dan BUMN harus membeli seluruh produk pertanian dengan harga yang tinggi agar dapat memberi keuntungan dan mendukungkesejahteraan para petani.

Read Previous

Kabar Duka, Pemain Muda Persebaya U-20 Meninggal Dunia

Read Next

Hasil Laga Pembuka Piala Dunia 2022 Qatar vs Ekuador: 0-2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *