Jakarta – Kementerian Pertanian sebagai representatif Indonesia berkesempatan menjadi Host Country penyelenggaraan sidang 19th Task Force Meeting Asean Standard for Horticultural Produce and Other Food Crops (TF-MASHP) yang di gelar di Grand Sheraton Gandaria City, Jakarta (4-6 Juni 2024). Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring dan luring dihadiri oleh perwakilan negara-negara anggota ASEAN untuk membahas harmonisasi standar produk hortikultura dan pertanian lainnya.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Bambang Sugiharto selaku Chairman menyampaikan bahwa pertemuan ini menandai langkah signifikan menuju pencapaian integrasi dan kerja sama regional yang lebih besar di sektor hortikultura.
“Salah satu tujuan utama dalam pertemuan untuk meninjau rencana aksi kami saat ini, menilai kemajuan yang telah dicapai, dan mengidentifikasi bidang-bidang yang perlu ditingkatkan upayanya,” ujar Bambang.
Menurut Bambang, Refleksi ini sangat penting karena akan memandu penyempurnaan strategi dan memastikan bahwa inisiatif kami selaras dengan kebutuhan industri yang terus berkembang.
Bambang berharap pertemuan ini akan menghasilkan finalisasi harmonisasi standar ASEAN untuk komoditas markisa, wortel, anggur dan lada. Upaya tersebut merupakan langkah strategis guna memfasilitasi perdagangan di pasar ASEAN menjadi lebih lancar, mengurangi hambatan teknis, menumbuhkan kepercayaan, dan keyakinan yang lebih besar di antara mitra dagang.
Hadir selaku pimpinan sidang, Karen Kristine A. Roscom dari Philipina menyampaikan bahwa sidang akan menetapkan standar untuk produk hortikultura dan kriteria penetapan prioritas yang dikerjakan untuk usulan baru dan revisi standar ASEAN yang wajib diadopsi oleh semua negara anggota ASEAN.
“Dokumen ASEAN yang dihasilkan dalam sidang ini nantinya akan memfasilitasi kerja Task Force diadaptasi dari Codex Procedural Manual,” ujar Karen.
Adapun pembahasan pada sidang meliputi Draft ASEAN Standard on Table Grapes, Draft ASEAN Standard on Black, White, and Green (BWG) Peppers, Harmonization of the Draft ASEAN Standard on Carrots, Harmonization of the Draft ASEAN Standard on Passion Fruits, dan Consideration of New Work for identified commodities in 2025.
Dihubungi di tempat terpisah, Plt. Sekretaris Jenderal sekaligus Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyampaikan apresiasi kepada semua perwakilan negara-negara anggota ASEAN yang telah hadir dan berkomitmen melakukan pembahasan harmonisasi standard dalam 3 hari tersebut.
“Mewakili Kementerian Pertanian dan Pemerintah Indonesia selaku Host Country, kami sangat bangga Indonesia dapat menjadi penyelenggara kegiatan di tahun ini. Dengan menyelaraskan standar-standar ASEAN, Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas dan keamanan produk pertanian namun juga membuka jalan bagi peningkatan akses pasar,” terang Prihasto.
Prihasto berharap bahwa dengan dedikasi dan komitmen bersama, akan dicapai tujuan dan menetapkan landasan yang kuat untuk masa depan standar hortikultura di ASEAN.
“Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk menciptakan sektor pertanian yang lebih terintegrasi, berketahanan, dan sejahtera,” ujarnya.
Pelaksanaan sidang ke-19 ini dinilai peserta sangat menarik dan berwarna. hal tersebut dapat dilihat dari antusiasme peserta baik selama mengikuti sidang maupun mengikuti rangkaian acara lain.
“Jika pelaksanaannya seperti ini, kami akan betah karena sejak tahun 2018 pertemuan dilaksanakan secara online akibat pandemi,” ungkap Joshua Abel dari Filipina.