• November 15, 2024

Kementan Dukung Pengembangan Padi, Jagung dan Kedelai di Kabupaten Jeneponto

Dalam rangka meningkatkan semangat dan kapasitas SDM petani, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menggelar Bimbingan Teknis dalam rangka tanam padi, jagung dan kedelai di Gedung Sipitanggari, Kabupaten Jeneponto pada hari Sabtu (10/02/24).

Sebanyak kurang lebih 450 peserta yang hadir terdiri dari Dinas Pertanian kabupaten Jeneponto, PPL, penyuluh, petani dan kelompok tani di Kabupaten Jeneponto. Pada kesempatan tersebut hadir Narasumber Direktur Aneka Kacang Dan Umbi Ditjen Tanman Pangan, Kementan dan Guru Besar Univ. Hasanuddin.

Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Enie Tauruslina, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Sulawesi Selatan sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang merupakan sentra produksi tanaman pangan. Sulsel harus semangat dan bersiap dalam menyelesaikan target tanam padi dan jagung. “Saat ini diperlukan inovasi untuk mendorong peningkatan produksi dan produktivitas tanaman, melalui bimtek ini semua peserta diharapkan memperoleh pengetahuan dan wawasan budidaya untuk dapat diimplementasikan di tingkat lapangan. Langkah-langkah strategi pengembangan tanaman pangan baik padi, jagung dan kedelai antara lain dapat melalui peningkatan IP 200, 300, dan 400 serta dukungan modernisasi alsintan” ujarnya.

Kadis Pertanian Jeneponto Ahmad Tunru, menyampaikan apresiasi kepada Ditjen Tanaman Pangan atas perhatian terhadap para petani di Jeneponto. Beliau menyampaikan dukungan terhadap program Kementan dalam pengembangan tanaman pangan khususnya padi, jagung dan kedelai. Musim tanam 2024 Jeneponto siap mengembangkan padi seluas 28 ribu ha dan jagung seluas 40 ribu ha dan penangkaran kedelai 1.470 ha.

Dr. Harris Bahrun, memaparkan teknik budidaya jagung dan menyatakan bahwa Jeneponto adalah salah satu penyumbang jagung terbesar di Sulawesi Selatan dan juga merupakan daerah pemantapan jagung karena Jeneponto didukung oleh iklim yang cocok untuk tanaman pangan. Selain itu juga jaminan pemasaran untuk jagung tidak menjadi masalah hal ini dikarenakan terdapat pabrik olahan jagung yang berada di Kabupaten Maros yang kapasits 1.000 ton per tahun dengan kebutuhan 600 ribu ton.
 
Prof Yunus Musa, memaparkan Potensi Produksi Tanaman Pangan Satu harapan untuk hasil produksi yang maksimal dan kiat budidaya yang efektif. Teknologi budidaya yang harus diperhatikan adalah Rotasi & Pengolahan Tanah yang baik, Pemupukan sesuai dengan rekomendasi atau uji tanah; Budidaya tanaman yang baik (spesifik lokasi); Rekomendasi penanaman (Varietas-Benih-Waktu tanam-Populasi-Pemupukan); Penanganan Hama / Penyakit – OPT (pestisida); Ketepatan panen dan perlakuan pasca panen; Informasi pasar – Ini yang lebih utama sebagai Target.
 
Perwakilan peserta, Sulaeman, menyambut baik acara bimtek ini karena memberikan pencerahan terhadap kondisi pertanian khususnya tanaman pangan serta berharap adanya dukungan lebih berupa infrastruktur pertanian dan kepastian harga jual untuk lebih meningkatkan minat petani Jeneponto.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, mengapresiasi atas diselenggarakannya kegiatan Bimtek ini untuk peningkatan kapasitas para petani, para peserta semoga menyebarluaskan kepada petani petani lainnya.

Read Previous

Kementan Terus Kawal Pertanaman Padi, Turun Langsung Temui Petani Di Indramayu

Read Next

Serap Usulan Petani Cirebon, Kementan Gerakkan Pompanisasi dan Sumur Submersible

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *