• October 15, 2024

Kementan Gelar Bimtek Budidaya Padi Zerowaste Dan Pengecekan Mutu Benih Untuk Sistem Pertanian Masa Depan

Kementaerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menggelar ragam teknologi pada Pekan Nasional (Penas) XVI 2023 Padang Sumatera Barat. Salah satu inovasi atau teknologi yang ditampilkan yaitu Budidaya Padi Zerowaste.

Sistem Zerowaste yaitu suatu sistem budidaya terintegrasi antara pertanian dan peternakan yang berlangsung secara kontinu sehingga tudak ada limbah yang dihasilkan.

Pada 12/6/2023 dilaksanakan Bimtek Budidaya Padi Zerowaste di saung Bimtek Ditjen Tanaman Pangan yang dihadiri petani, penyuluh,popt serta penangkar benih.

Andi Saleh, Koordinator Kelompok Pengembangan Varietas Direktorat Perbenihan Ditjen Tanaman Pangan, menjelaskan bahwa sistem budidaya Zerowaste bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan secara holistik dalam satu lahan, ploa ini menggabungkan antara pertanian, peternakan dan perikanan.

“Pada percontohan budidaya zewowaste di penas ini kita tanam varietas padi lokas asal sumatera barat, terdapat bioplok serta silase, air dari kolam bioplok langsung dimanfaatkan sebagai pengairan sawah, saat panen nanti tidak hanya gabah yang bisa dimanfaatkan tetapi jerami nya bisa dimanfaatkan dibuat silase untuk pakan ternak dan kotoran ternak nya bisa dibuat pupuk organik” jelas Andi

“Saya berharap para petani mulai menerapkan pola ini karena ini dapat meningkatkan nilai tambah serta mengurangi biaya-biaya produksi dari macam-macam budidaya tadi” tambah Andi

Sementara itu, Amiyarsi Mustika Yukti, Pengawas Benih Tanaman Pangan (BBMBTPH), menerangkan pentingnya pengecekan mutu benih karena benih merupakan faktor utama keberhasilan budidaya,

“penggunaan benih bersertifikat tentunya sudah terjamin mutu dan kualitasnya karena sudah melalui uji lab sesuai standar operasional yang tentunya akan menjamin hasil budidaya yang kita lakukan” ucap Ami

Pada kesempatan yang sama, Nike Fitria Wibawa Pengawas Benih Tanaman (BBMBTPH) menjelaskan tentang uji pengecekan mutu benih yang sederhana yaitu Uji RE (Radicle Emergance) , menurutnya metode ini dengan peralatan yang sederhana pun bisa dilakukan waktunya pun singkat.

“Uji RE adalah metode uji alternatif pengujian daya berkecambah secara cepat dalam pengecekan mutu benih, pengujian ini dilakukan dengan mengukur panjang radikula dan menghitung radikula yang sudah muncul, dengan pengujian ini dapat mengetahui perkecambahan padi hanya 3 hari yang biasanya 14 hari, pada jagung 8 hari serta pada kedelai 2 hari saja” ujar Nike

“Peralatan yang dibutuhkan, media kertas tumbuh, wadah atau kantong plastik serta fasilitas pengujian daya berkecambah” Nike menambahkan

Read Previous

Tangguh Hadapi El Nino, Pertanian Cerdas Iklim Kementan Beri Nilai Tambah untuk Petani Subang

Read Next

Ngobras Edisi Khusus PENAS Petani Nelayan XVI 2023, Kementan Maksimalkan Teknologi Smart Farming Hadapi Perubahan Iklim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *