Potensi budidaya komoditas hortikultura yang cukup besar di Kabupaten Batang menjadikannya terpilih sebagai salah satu lokasi kegiatan Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP) yang dilaksanakan pada rentang 2024-2028. Melalui kegiatan ini akan dikembangkan komoditas pisang, alpukat dan kentang di Kabupaten Batang dengan mengintegrasikan hulu-hilirnya.
Dalam mendukung keberhasilan proyek ini khususnya pada pengintegrasian hulu-hilir, tim Kementan bersama Dinas Pangan dan Pertanian, PPL dan calon petani proyek HDDAP terjun ke lapangan untuk memastikan kembali pemetaan lahan yang akan digunakan.
“Pemetaan lahan secara tepat dilakukan sebagai bukti keseriusan Direktorat Jenderal Hortikultura untuk menyukseskan proyek HDDAP ini,” ujar Project Manager HDDAP, Jekvy Hendra saat dihubungi, Selasa (4/6/2024).
Tepatnya pada 31 Mei 2024, lanjut Jekvy, dilakukan pemetaan lahan salah satunya di Kecamatan Bandar yang merupakan lokasi pengembangan Pisang varietas Tanduk Gebyar. Pisang ini merupakan varietas pisang asli dari Kabupaten Batang.
Pengembangan varietas pisang asli Kabupaten Batang ini diharapkan dapat mem-branding Pisang Tanduk Gebyar untuk menjadi ikon daerah sekaligus memberikan nilai tambahnya.
Untuk alpukat, pengembangan difokuskan pada integrasi hulu-hilir. Tidak hanya mendukung peningkatan produksi dan produktivitas komoditasnya saja, namun juga terintegrasi ke pengolahan dan pemasarannya.
“Melalui proyek HDDAP ini diharapkan dapat memberikan dampak secara langsung terhadap peningkatan nilai tambah dan daya saing produk hortikultura”, jelas Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hortikultura, Bambang Sugiharto.
Sementara itu, terang Bambang, pengembangan kentang difokuskan pada beberapa hal seperti penyediaan teknologi untuk memproduksi benih bersertikat, penyediaan air pada musim kemarau serta konservasi lahan.
“Diharapkan melalui proyek HDDAP terutama pada budidaya kentang di Kabupaten Batang dapat menjawab kerisauan petani dalam berbudidaya dan menghasilkan kentang yang optimal produktivitasnya,” paparnya.
Sebelumnya pada 30 Mei 2024 di kantor BPP Kecamatan Blado juga dilakukan koordinasi dengan kelompok tani wilayah Kecamatan Blado dan Kecamatan Bawang. Kedua kecamatan ini terdapat kelompok tani yang masuk dalam proyek HDDAP khususnya pengembangan kentang. Dalam kesempatan ini dihadirkan pula calon off-taker kentang untuk memberikan penjelasan mengenai business plannya dalam proyeksi kemitraan melalui Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) pada kegiatan HDDAP.
“Pada kemitraan ini diharapkan dapat menyediakan wadah pemasaran yang berkelanjutan bagi kelompok tani yang terlibat pada proyek HDDAP ini,” ucap anggota tim NPMU HDDAP dari Kementan, Ofi Nidausoleha.
Sementara anggota tim DPIU HDDAP dari Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Mieke Retno Juliarti mengatakan bahwa koordinasi ini dapat menjadi pemantapan persiapan proyek HDDAP sekaligus memberikan gambaran bagi kelompok tani mengenai proses bisnis proyek ini ke depan.