Bogor 17/7,- Dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional, diperlukan langkah-langkah strategis dan operasional untuk memastikan pencapaian keberhasilan melalui produksi dalam negeri. Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan menegaskan upaya hilirisasi perlu dipertajam dengan penguatan industri pengolahan dan pemasaran. Kita ngak boleh lengah dalam melihat kemampuan produksi yang melimpah.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP), Batara Siagian, menggambarkan bahwa hilirisasi produk olahan harus terkoneksi dengan pasar domestik. Potensi ekspor memang diperlukan tapi pemenuhan pasar domestik perlu didorong secara aktual, seperti memanfaatkan pertemuan atau rapat di hotel dan di kantor. Oleh karena itu beberapa hotel yang biasa digunakan oleh Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, yaitu Brith Hotel Karawang, IPB Internasional Convention Center Bogor, The Margo Hotel Depok, Hotel Savero Depok, Hotel Padjajaran Suite Bogor dan Leuweung Geledegan Ecolodge Bogor hadir dan menyambut kerjasama untuk memanfaatkan produk pangan lokal.
Batara menjelaskan bahwa pemanfaatan produk pangan lokal seharusnya dapat menjadi atribut baru dalam performace perhotelan. Beberapa produk pangan lokal yang akan dijadikan sebagai bagian kerjasama antara lain beras porang, beras organik, tepung talas, tepung mocaff, tepung ubi ungu, dan tepung sorghum. Dua jenis produk yang akan dijadikan basis yaitu bentuk beras dan tepung.
Selain itu, Direktur PPHTP juga mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam Lomba Menu Tepung Non Terigu, yang direncanakan tanggal 14 Agustus 2023 ini.
Kita harus menyadari bahwa pangan itu terutama pemenuhan karbohidrat bukan hanya dari beras Oriza Sativa, tapi dari bahan lain yang dapat dibentuk menjadi makanan yang enak seperti kue yang ditaburi coklat, imbuh Direktur PPHTP. Ini sesuai arahan Menteri Pertanian yaitu cara bertindak Diversifikasi Pangan yang mencirikan mandiri, maju dan modern. Dinamika global saat ini memerlukan kreasi dan inovasi semua pihak.