Pertama kalinya di dunia ginjal manusia ada pada babi, para peneliti telah berhasil menumbuhkan ginjal tahap awal yang manusiawi pada embrio babi, menambah potensi penggunaan hewan untuk menumbuhkan organ manusia untuk transplantasi.
Ginjal merupakan organ yang paling sering ditransplantasikan pada manusia, terdapat lebih dari 25.000 transplantasi ginjal dilakukan di AS pada tahun 2022 , baik dari donor yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Namun, daftar tunggu untuk menerima ginjal bisa sangat panjang , dengan lebih dari 90.000 orang menunggu donasi pada tahun 2020 dan hampir 5.000 orang meninggal setiap tahun sebelum mereka menerimanya.
Para ilmuan menyelidiki selain donasi dari manusia ke manusia telah mengeksplorasi xenotransplantasi, yaitu transplantasi organ hewan ke manusia. Karena sistem kekebalan tubuh manusia siap untuk menolak organ dari spesies lain, hal ini terutama melibatkan ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik
Dengan menggunakan CRISPR, para ilmuwan merekayasa genetika embrio babi agar bergantung pada sel manusia dengan gen untuk perkembangan ginjal, sehingga sel manusia tidak bisa kalah bersaing. Mereka juga menggunakan sel induk manusia yang dirancang untuk berintegrasi lebih baik dengan sel babi. Kedua perubahan ini membuat sel manusia lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami penghancuran diri.
