
JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengembangkan kapasitas dan mengasah kreativitas para penyuluh pertanian di seluruh Indonesia. Diantaranya melalui acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan yang dilaksanakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan).
Pada Ngobras Penyuluhan Volume 40, yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (10/10/2023) dengan tema “Pengembangan Kelapa Genjah Pandan Wangi dan Pemanfaatan Limbah Organiknya”.
Kelapa Genjah Pandan Wangi merupakan salah satu kelapa konsumsi dengan aroma air dan daging buah muda wangi pandan, rasa air dan daging buah bercitarasa pandan, sehingga kelapa ini sangat bagus jika dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan petani karena harga per butirnya yang lebih mahal dibandingkan dengan harga kelapa konsumsi biasa.
Dalam arahannya Kepala BPPSDMP, Dedi Nuryamsi mengatakan bahwa komoditas kelapa merupakan komoditas andalan Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan populasi kelapa terbanyak di dunia.
“Kelapa tumbuh baik umumnya didaerah pantai dengan ketinggian 0 sampai dengan 400 meter, Indonesia memiliki kurang lebih tujuh belas ribu pulau dan memiliki garis pantai terpanjang di dunia, ini kelebihan negara Indonesia”, ujar Kabadan Dedi.
Kabadan Dedi menambahkan jika produk dari olahan kelapa sudah ada dari zaman dahulu dan sudah banyak yang di ekspor, contohnya gula kelapa, minyak goreng dan produk turunan lainnya.
“Selain buahnya, semua yang ada pada komoditas kelapa tidak ada yang terbuang, mulai dari daun untuk janur, lidinya digunakan untuk sapu lidi, dahannya untuk kayu bakar dan biochart sedangkan sabut kelapanya untuk media pembibitan lahan pertanian, jelasnya.
Narasumber Ngobras Jasman P. Silitongga yang merupakan petani dari Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara menjelaskan bahwa saat ini kelapa genjah menjadi salah satu kelapa konsumsi yang sangat diminati oleh petani kelapa terutama di wilayah pesisir pantai dan dekat dengan tempat wisata di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan kelapa dalam, beberapa keunggulan kelapa genjah antara lain tanaman kelapa cepat berbuah + 2 – 3 tahun, tanaman lambat meninggi dan jumlah buah yang lebih banyak, terang Jasman.
Jasman juga mengungkapkan bagaimana memilih bibit kelapa genjah pandan wangi, yaitu pada saat akar muda diambil lalu dipencet dengan jari mengeluarkan aroma pandan.
Adapun ciri chas dan keunggulan tanaman Kelapa Genjah Pandan Wangi Sumatera Utara diantaranya akar muda berbau pandan jika ditekan, daun hijau akan beraroma pandan wangi jika dipanaskan dengan api. Selain itu, air dan daging buahnya terasa manis dan harum pandan alami dengan ukuran kemanisan 6-8 briks, produksi tinggi 30.000 butir per hektar/tahun, imbuhnya. (HV/NF)