Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) dan TNI AD bekerja sama dalam upaya akselerasi produksi beras. Belum usai panen raya, pemerintah saat ini telah bersiap untuk melakukan percepatan tanam.
Dalam rangka percepatan tanam, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meminta para Pangdam, Dandim sampai Babinsa segera menelusuri sungai-sungai besar yang menyimpan banyak air untuk dialirkan pada lahan persawahan di Pulau Jawa. Permintaan KSAD ini merupakan upaya TNI dalam mendukung program pompanisasi Kementerian Pertanian.
“Tolong kepada Pangdam, Dandim, sampai Babinsa segera menelusuri sungai di wilayah masing masing yang tidak kering di saat musim kemarau,” ujar KSAD Maruli saat menggelar MoU dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementan, Jumat, 8 Maret 2024.
Sebagai langkah awal, KSAD memerintahkan para babinsa melakukan survei lapangan dengan mendatangi pemukiman warga dan mencari sebanyak mungkin informasi mengenai sungai deras. Jika dirasa cocok, maka sungai tersebut langsung dipasangi pipa untuk selanjutnya menggunakan pompa.
“Babinsa datang dan ngobrol dengan penduduk, setelah itu baru survei tempatnya. Segera cek sungai yang ada dan kalau memang kontur tanahnya menurun langsung saja pasang pipa,” katanya.
Disisi lain, kata KSAD, babinsa juga diharapkan mampu menentukan lokasi pengeboran sumur air bersih untuk dialirkan pada masyarakat di sekitarnya. Air bersih sangat diperlukan karena masih banyak masyarakat yang menggunakan air yang kurang memadai.
“Pompanisasi ini selaras dengan upaya kita untuk pengadaan air bersih bagi masyarakat. Kita pastikan akan langsung melakukan eksekusi dalam merealisasikan kebutuhan air,” katanya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kolaborasi antara Kementan dan TNI akan menghasilkan produksi yang lebih baik karena sistem pompa dilakukan secra merata sampai pada tingkat desa. Dia ingin, TNI mengawal secara langsing jalanya pembangunan pertanian nasional.
“Kita sinergi dengan Pak KSAD TNI dan Insya Allah target kita bisa kita capai dalam waktu yang cepat,” katanya.
Kementan saat ini sedang bergerak cepat. Meski mayoritas wilayah baru masuk musim panen, Kementan sudah bersiap untuk melakukan percepatan tanam. Langkah ini diambil untuk mengejar panen pada Juli-Oktober mendatang.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil melaporkan bahwa penandatanganan nota kesepahaman perluasan areal tanam (PAT) padi melalui kegiatan pompanisasi akan dimasifkan di seluruh pulau Jawa. Dia yakin, upaya bersama ini mampu meningkatkan produktivitas.
“Saya berharap percepatan tanam ini bisa kita lakukan melalui pompanisasi. Paling besar Jawa Timur karena luas baku sawahnya paling besar,” jelasnya. (*)