JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan inovasi untuk menghadapi El Nino. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling berdampak pada saat terjadinya El Nino, dikarenakan cuaca yang ekstrim dapat menyebabkan kekeringan pada lahan pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) menngungkapkan bahwa kehadiran El Nino dicirikan dengan panas menyengat. Ia mengaku sudah mengecek beberapa waduk dan bendungan alias DAM besar, di mana airnya masih cukup.
“Bisa bertahan sampai 6 bulan tanpa hujan pun. Kita masih tetap yakin walaupun El Nino datang, sepanjang Gubernur dan Bupati atau Walikota masih punya niat mempersiapkan diri menghadapi El Nino, ini kita bisa selesaikan”, ujar Mentan SYL.
Pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan Volume 37 yang bertemakan Inovasi Panen Hujan, Selasa (19/09/2023), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa kebutuhan mahluk hidup yang pertama adalah oksigen. Selanjutnya yang kedua adalah air yang merupakan sumber dari segala sumber umat dan tumbuhan. Yang terakhir atau ketiga adalah nutrisi makanan untuk tanaman melalui pupuk.
“Pemanfaatan curah hujan yang sedikit harus maksimal dapat dilakukan dengan menampung air hujan dan diembung”, ujar Kabadan Dedi.
Kabadan Dedi menambahkan bahwa air pada permukaan bisa menjadi musibah, kalau tidak direspon tanah menyebabkan erosi dilahan pertanian kita.
“Air hujan yang mengendap pada permukaan dapat diubah menjadi air anugrah yaitu air yang meresap didalam tanah, dialirkan ke embung ke lahan pertanian”, ungkapnya.
Narasumber Ngobras, Penyuluh BPP Kabupaten Gunung Kidul Hendra Yuni Fitriantoko mengungkapkan bahwa masalah yang ada di Kabupaten Gunung Kidul yaitu bagaimana lahan pertanian tadah hujan yang tidak memiliki sumber air namun dapat dimanfaatkan sepanjang tahun. Karena rata-rata lahan berada dibawah tegakan, solum tanah tipis dan berbatu-batu bertanah serta tidak memiliki hamparan luas.
Sedangkan pengelolaan air untuk budidaya hortikultura dilahan kering dilakukan dengan inovasi panen air hujan yaitu dengan menggunakan tampungan air sederhana seperti terpal, plastik UV, bekas banner. Selain itu juga dengan memasang tampungan air sederhana untuk memanen air hujan, jelas Hendra.
Pada prinsipnya membuat tampungan air harus senyak-banyaknya, sebagai tabungan air, yang nantinya dapat dimanfaatkan pada saat musim kemarau, imbuhnya. (HV/NF)