• October 13, 2024

Panen Raya Jagung Di Pati, Produksi Naik Siginifikan

Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produksi jagung nasional demi memenuhi kebutuhan stok jagung nasional yang salah satunya digunakan untuk pakan ternak.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, menyampaikan bahwa produksi jagung secara nasional telah mencapai kesuksesan.

Hal tersebut diungkapkan ketika mewakili Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam kunjungan kerjanya untuk meninjau serta melakukan panen jagung di Kabupaten Pati, tepatnya di Desa Godo, Kecamatan Winong, pada Jumat, 22 Maret 2024.

“Secara nasional, panen jagung telah sukses, menghasilkan panen raya sehingga pasokan jagung cukup.

Ini sebagai gambaran produksi dari data KSA BPS per Maret ini menyebutkan potensi panen Januari-Mei 2024 seluas 1,07 juta hektar dengan produksi jagung 5,96 juta ton pipilan kering kadar air 14%” ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, Suwandi berdialog langsung dengan para petani jagung setempat, membahas soal berbagai upaya meningkatkan jagung dan hal-hal lainnya.

Pada dialog tersebut, Suwandi menyebut ada peningkatan cukup siginifikan pada jagung. Dimana Marer dan April ini puncak panen dengan hasil Maret 2,34 juta ton dan April 1,52 juta ton lebih tinggi dibandingkan periode bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

“Produksi jagung ini bersifat musiman, sehingga pada panen puncak agar diserap untuk di stok guna memenuhi kebutuhan pada bulan bulan gadu” katanya.

“Produksi total Maret – April mencapai 3,86 juta ton, sesuai data KSA BPS ini untuk diserap dan di stok. Salah satu daerah sentra panen selain Jawa Timur ya ada di Jawa Tengah ini, seperti di Kabupaten Grobogan, Blora dan lainnya. Secara nasional kebutuhan jagung tiap bulan itu sekitar 1,22 juta ton” jelasnya.

Saat mengunjungi Desa Godo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dalam acara panen raya jagung, Dirjen Suwandi menyampaikan ucapan selamat atas kesuksesan Kabupaten Pati dalam panen jagung.

“Mari kita intensifkan jagung di Kabupaten Pati, tingkatkan indek pertanaman, di hamparan ini memiliki lebih dari 200 hektar di lahan tadah hujan wilayah perhutani, petani di sini sudah pake pola tumpang sisip, sistem jemput bola, sebelum panen petani sudah ditanam kembali untuk panen kedua. Terima kasih, dan sukses untuk Kabupaten Pati,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati Nikentri menyampaikan rencana panen jagung di Kabupaten Pati secara keseluruhan adalah 5 ribu hektare lebih pada bulan Maret dan 300 hektar pada bulan April.

Kemudian, tercatat luas hamparan panen di Kecamatan Winong mencapai 1,200 hektar lebih, sesuai dengan rencana panen wilayah tersebut.

Rencana panen tersebut juga mencakup luas hamparan panen di bulan Maret ini sama dengan rencana panen sebelumnya. Sedangkan luas hamparan panen di Desa Godo mencapai 206 hektare.

“Sementara rata rata petani disini memakai varietas unggul dengan rata-rata produksi mencapai 6,2 juta ton per hektar” jelasnya.

Untuk diketahui harga jagung pipilan kering, petani menjualnya dengan harga Rp3.800. Sementara itu, biaya produksi per hektar di wilayah tersebut mencapai 8 hingga 10 juta rupiah.

Read Previous

Ini Solusi Darurat Kementan Atasi Dampak Banjir Di Pati

Read Next

PEMERINTAH DAN PETANI JOMBANG BERGERAK BERSAMA AMANKAN PRODUKSI PADI DARI SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *