Kabupaten Magelang menjadi salah satu penyangga utama pasokan cabai ke Jabodetabek dan wilayah lain di Nusantara. Oleh karena itu, produktivitas cabai dari Kabupaten Magelang menjadi perhatian Kementerian Pertanian dalam upaya menjaga inflasi akibat gejolak harga cabai yang rentan terhadap tingginya curah hujan.
Hal tersebut dikatakan Direktur Sayuran dan Tanaman Obat (STO) Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, Andi Muhamad Idil Fitri saat meninjau lahan cabai kelompok tani di Dusun Gono, Desa Gejagan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ada kurang lebih 15 hektare tanaman cabai yang hasil panennya cukup baik.
“Kita turun ke lapangan untuk mengetahui seperti apa kondisi yang ada saat ini. Alhamdulillah ini sangat baik dan berkat kerja keras petani, lahan di sini bisa terus panen, sehingga bisa diandalkan untuk menjaga stabilitas harga,” ujar Idil, Senin (13/2).
Dalam kesempatan ini, Idil juga menyempatkan berdialog dengan para petani setempat terkait serangan hama atau lainnya. Berdasarkan hasil dialog, cuaca ekstrem seperti sekarang ini sangat berdampak dengan produktivitas panen cabai petani dan peningkatan serangan virus kuning.
“Kami terus berupaya mengatasi virus kuning dengan mendorong penggunaan benih bermutu tahan virus dan cocok dikembangkan didaerah sentra,” tambah Idil.
Idil melanjutkan, Kementan dalam hal ini melalui Ditjen Hortikultura mengatur strategi pengaturan pola tanam antar sentra produksi cabai yang dibantu oleh Dinas Pertanian setempat, Champion Cabai dan para petani. Ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga, terutama menjelang Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan menyampaikan bahwa alokasi APBN tahun 2022 untuk cabai adalah seluas 145 hektare di 7 (tujuh) kecamatan di Kabupaten Magelang.
“Sampai saat ini, luas pertanaman cabai rawit per Januari seluas 7 hektar, untuk cabai merah keriting luas pertanaman sekitar 545 hektar dan cabai merah besar luas pertanamnya 64 hektar. Produksi sendiri per Januari ini melebihi kebutuhan area Magelang dan sekitarnya sehingga ketersediaannya selalu surplus setiap musim,” tutur Romza.
Lebih lanjut, Romza juga menyebutkan bahwa untuk menjaga pasokan dan stabilitas cabai di Kabupaten Magelang dan wilayah Jawa Tengah, pihaknya mencatat terdapat lebih dari 2.000 hektar tanaman cabai siap panen. Jumlah tersebut juga menjadi bagian dalam antisipasi pasokan pada momen HBKN.