Sejak Hamas melakukan serangan ke negara Israel pada akhir pekan lalu, foto dan video yang menunjukkan tindakan kekerasan langsung viral di sejumlah platform media sosial. Tidak hanya video kekerasan, platform media sosial juga diramaikan dengan misinformasi dan hoax terkait konflik ini.
Seban hal itu, Orang tua di Israel dihimbau oleh sekolah-sekolah untuk menghapus aplikasi media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Twitter/X, di ponsen milik anaknya supaya tidak dapat melihat konten kekerasan terkait konflik Israel dan Hamas.
Salah satu asosiasi orang tua murid di Tel Aviv, Israel memberitahu para orang tua bahwa kemungkinan pejuang Hamas merilis video yang menunjukkan para sandera memohon untuk hidup mereka.
“Para orang tua yang terhormat: Kami telah diberitahu bahwa dalam waktu dekat akan ada video yang dikirim tentang para sandera yang memohon untuk nyawa mereka,” tulis salah satu memo yang dikirimkan ke orang tua murid.
“Mohon hapus TikTok dari ponsel anak-anak Anda. Kami tidak bisa membiarkan anak-anak kami melihat konten itu,” lanjutnya.
Imbauan tersebut juga diberika ke sekolah di negara Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan negara-negara lainnya. Sekolah swasta di New Jersey, Amerika Serikat juga menyebarkan surat yang sama kepada sekitar lebih dari 1.000 murid dan orang tua.
Sejak Hamas melakukan serangan ke negara Israel pada akhir pekan lalu, foto dan video yang menunjukkan tindakan kekerasan langsung viral di sejumlah platform media sosial. Tidak hanya video kekerasan, platform media sosial juga diramaikan dengan misinformasi dan hoax terkait konflik ini.