Bone, 1/11 – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen mendukung ketahanan pangan nasional melalui program pemanfaatan pekarangan di berbagai daerah. Salah satu upaya yang intensif dilakukan adalah bimbingan teknis (bimtek) pemanfaatan pekarangan, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola lahan pekarangan sebagai sumber pangan bergizi.
Di bawah komando Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kementan kini siap menjalankan dua skema utama untuk mendukung program strategis ini, yaitu Program Pekarangan Pangan Bergizi dan Program Peningkatan Produksi Susu dan Daging.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan pentingnya pemanfaatan pekarangan untuk membantu ketahanan ekonomi keluarga. “Jika pekarangan dikelola dengan baik, saya yakin setiap keluarga mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri dan bergizi. Bahkan, pemanfaatan lahan pekarangan ini mampu menghemat lebih dari 1.400 triliun pendapatan masyarakat,” jelas Menteri Amran.
Senada dengan Menteri Amran, Plt. Direktur Jenderal Hortikultura, Muhammad Taufiq Ratule, menyampaikan bahwa program makan bergizi gratis menjadi salah satu program strategis pemerintahan Presiden Prabowo.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, dalam Sidang Kabinet Paripurna Perdana, Presiden Prabowo Subianto menekankan agar seluruh jajaran menteri mendukung jalannya program ini, agar tepat sasaran dan dapat diimplementasikan dengan baik,” tegas Taufiq.
Bimtek ini merupakan bagian dari Program Pekarangan Pangan Bergizi, di mana masyarakat diajarkan teknik bercocok tanam yang efektif dan hemat lahan. Dengan metode ini, masyarakat tidak hanya menanam untuk kebutuhan sendiri, tetapi juga dapat menambah pendapatan keluarga jika hasil panennya dijual.
Pelatihan ini diikuti oleh 500 peserta yang merupakan perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) dari Kecamatan Tanete Riattang, Ulaweng, dan Palakka. Para peserta diberikan materi tentang teknik bercocok tanam yang baik, pemilihan bibit berkualitas, serta pemanfaatan teknologi sederhana untuk mendukung pertumbuhan tanaman di pekarangan terbatas. Selain itu, penyuluh pertanian menjelaskan pentingnya pola konsumsi pangan yang beragam dan bergizi, terutama di lingkungan keluarga.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Andi Muhammad Idil Fitri, juga mengungkapkan bahwa program makan bergizi gratis ini dapat disokong dari tingkat rumah tangga melalui program pekarangan pangan bergizi. “Artinya, setiap rumah tangga dapat menyuplai kebutuhan gizi dari tanaman yang dibudidayakan sendiri,” ujar Idil Fitri.
Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat, khususnya ibu rumah tangga anggota Kelompok Wanita Tani (KWT). Mereka berharap program ini dapat mengurangi biaya belanja rumah tangga karena sayuran bisa ditanam sendiri. Kementan berharap melalui program ini, ketahanan pangan keluarga akan semakin kuat dan masyarakat dapat lebih mudah mengakses pangan yang sehat dan bergizi.
“Melalui bimbingan teknis ini, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan pekarangan mereka untuk menanam berbagai jenis tanaman, seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman pangan lain yang kaya nutrisi,” tutup Taufiq.