• December 21, 2024

Pastikan Kesuksesan PENAS Petani – Nelayan XVI Tahun 2023 Kementan Gelar Talkshow bersama KTNA Nasional, Pemerintah Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang

Kementerian Pertanian (Kementan) terus memasifkan pelaksanaan kegiatan PENAS Petani – Nelayan XVI Tahun 2023, yang pelaksanaannya tinggal menghitung hari lagi. Diantaranya melalui Talk Show, pada Kamis (25/05/2023) di Ruang AOR Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

Kementan bersama-sama dengan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang akan melakukan kegiatan PENAS Petani- Nelayan XVI Tahun 2023, pada 10 s.d. 15 Juni 2023 di Kota Padang Sumatera Barat.

PENAS Petani – Nelayan XVI Tahun 2023 merupakan kegiatan untuk memotivasi dan menggairahkan petani, nelayan, petani hutan serta masyarakat pelaku agribisnis dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan PENAS Petani – Nelayan merupakan ajang pertemuan antara petani nelayan. Selain itu, PENAS juga sebagai wadah belajar mengajar, tukar menukar informasi dan berbagi pengalaman serta pengembangan kemitraan.
“Melalui PENAS Petani – Nelayan diharapkan dapat membangkitkan semangat, tanggung jawab serta kemandirian sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan, ujar Mentan Syahrul.
Pada acara Talk Show tersebut, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa PENAS Petani – Nelayan XVI merupakan ajang silaturahmi akbar pertani dan nelayan seluruh Indonesia dan juga forum unjuk gigi inovasi dan teknologi pertanian.

“Pada PENAS Petani – Nelayan XVI akan ada berbagai macam acara para petani nelayan untuk unjug gigi menampilkan berbagai macam inovasi teknologi. Disini petani tidak hanya akan menampilkan teknologi inovasinya, akan tetapi juga ada produk-produk pertaniannya, baik yang dalam bentuk natural maupun olahan. Bahkan “Smart Farming” sudah muncul di PENAS Petani – Nelayan XVI, ujar Kabadan Dedi.

Kabadan Dedi menambahkan, PENAS Petani – Nelayan XVI Tahun 2023 juga ada Rembug Madya yang akan mendiskusikan tentang pembangunan pertanian dan membicarakan apa yang akan diperbuat oleh KTNA untuk tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. Selain itu akan juga ada dipertemukannya para petani yang di off farm dan on farm dari hulu sampai hilir di Temu Bisnis dan ini akan mempertemukan petani dengan para off taker, dan output dari Temu Bisnis adalah Kontrak Farming, yang istilahnya petani sudah mendapatkan “order”.

PENAS Petani – Nelayan itu bukan hanya untuk kumpul-kumpul tetapi ada sesuatu yang bermanfaat bukan hanya untuk petani nelayan tetapi juga bermanfaat untuk masyarakat luas bahkan masyarakat Indonesia. Memang ruang lingkupnya petani nelayan namun dalam arti yang luas termasuk produk-produknya, baik pertanian, perikanan dan kehutanan jelas Dedi lagi.

Ini juga sebagai kesempatan bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang untuk mengenalkan ciri khasnya kepada masyakat yang akan menghadiri acara PENAS Petani – Nelayan XVI.

Tema PENAS Petani – Nelayan XVI adalah Memantapkan Penguatan Potensi dan Posisi Tawar Komoditi Lokal untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan Dunia Menuju 2045, kata kuncinya menurut Dedi adalah komoditi lokal dan kemandirian pangan. Jadi dua kata kunci tersebut yang merupakan program Kementan untuk mengantisipasi krisis pangan global.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Hansastri menjelaskan kesiapan provinsi dalam hal penyediaan tempat pertemuan yang akan diadakan di kantor Gubernur, Universitas Negeri Padang dan aula Bapedda.

Kalau di lapangan persiapan kira-kira sekitar 90% sebelum H semoga sudah clear ada beberapa yang harus difinalkan mendekati hari H”, jelas Hansastri.

Sedangkan menurut Asisten Daerah II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Padang, Didi Aryadi mengatakan bahwa Kota Padang sudah siap dalam hal sarana dan prasarana terkait ketersediaan penginapan untuk peserta kegiatan PENAS Petani – Nelayan XVI Tahun 2023.

“Kami telah menydiakan 2.944 rumah dengan kapasitas 35.800 dan apabila kurang sudah di siapkan cadangan pemondokan yang dapat diakses melalui website”, terang Didi.

Ketua Umum KTNA Nasional, Muhammad Yadi Sofyan Noor menambahkan ajang PENAS merupakan gerakan penumbuhan masyarakat terhadap pangan lokal kita.

KTNA ada agenda yang menghubungkan pemerintah dan KTNA karena kita mitra dalam menyampaikan suara petani dan nelayan. Bahwa ada perbedaan dari keluaran hasil rembug dan mimbar, kalau rembug hasilnya berupa keputusan sedangkan mimbar berupa kesepakatan.

Melalui PENAS Petani – Nelayan XVI Tahun 2023 diharapkan akan meningkatnya produk lokal, kemandirian dan terciptanya lumbung pangan”, pungkasnya. (HV/NF)

Pastikan Kesuksesan PENAS Petani – Nelayan XVI Tahun 2023 Kementan Gelar Talkshow bersama KTNA Nasional, Pemerintah Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang

Kementerian Pertanian (Kementan) terus memasifkan pelaksanaan kegiatan PENAS Petani – Nelayan XVI Tahun 2023, yang pelaksanaannya tinggal menghitung hari lagi. Diantaranya melalui Talk Show, pada Kamis (25/05/2023) di Ruang AOR Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

Kementan bersama-sama dengan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang akan melakukan kegiatan PENAS Petani- Nelayan XVI Tahun 2023, pada 10 s.d. 15 Juni 2023 di Kota Padang Sumatera Barat.

PENAS Petani – Nelayan XVI Tahun 2023 merupakan kegiatan untuk memotivasi dan menggairahkan petani, nelayan, petani hutan serta masyarakat pelaku agribisnis dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan PENAS Petani – Nelayan merupakan ajang pertemuan antara petani nelayan. Selain itu, PENAS juga sebagai wadah belajar mengajar, tukar menukar informasi dan berbagi pengalaman serta pengembangan kemitraan.
“Melalui PENAS Petani – Nelayan diharapkan dapat membangkitkan semangat, tanggung jawab serta kemandirian sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan, ujar Mentan Syahrul.
Pada acara Talk Show tersebut, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa PENAS Petani – Nelayan XVI merupakan ajang silaturahmi akbar pertani dan nelayan seluruh Indonesia dan juga forum unjuk gigi inovasi dan teknologi pertanian.

“Pada PENAS Petani – Nelayan XVI akan ada berbagai macam acara para petani nelayan untuk unjug gigi menampilkan berbagai macam inovasi teknologi. Disini petani tidak hanya akan menampilkan teknologi inovasinya, akan tetapi juga ada produk-produk pertaniannya, baik yang dalam bentuk natural maupun olahan. Bahkan “Smart Farming” sudah muncul di PENAS Petani – Nelayan XVI, ujar Kabadan Dedi.

Kabadan Dedi menambahkan, PENAS Petani – Nelayan XVI Tahun 2023 juga ada Rembug Madya yang akan mendiskusikan tentang pembangunan pertanian dan membicarakan apa yang akan diperbuat oleh KTNA untuk tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. Selain itu akan juga ada dipertemukannya para petani yang di off farm dan on farm dari hulu sampai hilir di Temu Bisnis dan ini akan mempertemukan petani dengan para off taker, dan output dari Temu Bisnis adalah Kontrak Farming, yang istilahnya petani sudah mendapatkan “order”.

PENAS Petani – Nelayan itu bukan hanya untuk kumpul-kumpul tetapi ada sesuatu yang bermanfaat bukan hanya untuk petani nelayan tetapi juga bermanfaat untuk masyarakat luas bahkan masyarakat Indonesia. Memang ruang lingkupnya petani nelayan namun dalam arti yang luas termasuk produk-produknya, baik pertanian, perikanan dan kehutanan jelas Dedi lagi.

Ini juga sebagai kesempatan bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang untuk mengenalkan ciri khasnya kepada masyakat yang akan menghadiri acara PENAS Petani – Nelayan XVI.

Tema PENAS Petani – Nelayan XVI adalah Memantapkan Penguatan Potensi dan Posisi Tawar Komoditi Lokal untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan Dunia Menuju 2045, kata kuncinya menurut Dedi adalah komoditi lokal dan kemandirian pangan. Jadi dua kata kunci tersebut yang merupakan program Kementan untuk mengantisipasi krisis pangan global.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Hansastri menjelaskan kesiapan provinsi dalam hal penyediaan tempat pertemuan yang akan diadakan di kantor Gubernur, Universitas Negeri Padang dan aula Bapedda.

Kalau di lapangan persiapan kira-kira sekitar 90% sebelum H semoga sudah clear ada beberapa yang harus difinalkan mendekati hari H”, jelas Hansastri.

Sedangkan menurut Asisten Daerah II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Padang, Didi Aryadi mengatakan bahwa Kota Padang sudah siap dalam hal sarana dan prasarana terkait ketersediaan penginapan untuk peserta kegiatan PENAS Petani – Nelayan XVI Tahun 2023.

“Kami telah menydiakan 2.944 rumah dengan kapasitas 35.800 dan apabila kurang sudah di siapkan cadangan pemondokan yang dapat diakses melalui website”, terang Didi.

Ketua Umum KTNA Nasional, Muhammad Yadi Sofyan Noor menambahkan ajang PENAS merupakan gerakan penumbuhan masyarakat terhadap pangan lokal kita.

KTNA ada agenda yang menghubungkan pemerintah dan KTNA karena kita mitra dalam menyampaikan suara petani dan nelayan. Bahwa ada perbedaan dari keluaran hasil rembug dan mimbar, kalau rembug hasilnya berupa keputusan sedangkan mimbar berupa kesepakatan.

Melalui PENAS Petani – Nelayan XVI Tahun 2023 diharapkan akan meningkatnya produk lokal, kemandirian dan terciptanya lumbung pangan”, pungkasnya. (HV/NF)

Read Previous

Program CSA Kementan Lakukan Langkah Strategis Antisipasi Hadapi Fenomena El Nino

Read Next

Daun Rajang Talas Beneng Banten Masuk ke Australia, Kementan Siap Dukung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *