• December 22, 2024

Tingkatkan Produksi dan Produktivitas, Kementan Asah Kemampuan Penyuluh dan Petani

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan selalu mengatakan jika penyuluh dan petani merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian.

“Sebagai garda terdepan penyuluh dan petani harus memastikan, pangan tidak bersoal. Karena kita harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat,” ujar Menteri Syahrul.

Sebagai garda terdepan dalam penyediaan pangan bagi 273 juta jiwa, itu bukan hal yang mudah, penyuluh harus mampu menjadi sahabat dan pemberi solusi untuk petani, manfaatkan sumber daya yang ada, pengetahuan dan teknologi, karena penyuluh dan petani, tulang punggung bangsa, tambah Mentan SYL.

Pada kesempatan acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan volume 38, Selasa (26/09/2023) yang bertemakan BINAS EMAS (Pembinaan Prima Ekonomi Masyarakat Produktif), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertaninan (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa negara kita adalah negara agraris dan seluruh persyaratan agraris lengkap di negara kita.

Persyaratan pertanian yang pertama tentu saja adalah sinar matahari, tutur kabadan Dedi. Karena didalam satu tahun kita bisa bertanam terus, sinar matahari kita lengkap dengan suhu rata rata 20-30°C suhu sehingga baik untuk fotosintesis. Persyaratan lainnya adalah air di Indonesia berlimpah dibandingkan negara yang berada di Timur Tengah.

Kabadan Dedi menambahkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia adalah petani. Jika berbicara ekonomi masyarakat, berarti kita harus berbicara ekonomi pertanian, jika pemberdayaan masyarakat berarti pemberdayaan petani.

Selanjutnya jika berbicara pemberdayaan ekonomi masyarakat berarti pemberdayaan petani, dan apabila berbicara mengenai pertanian sesungguhnya maka yang harus kita bangun adalah pertanian, yaitu agribisnis.

Mengapa agribisnis? “Karena yang dapat memberikan duit yang banyak adalah agribisnis”, jelas Kabadan Dedi kembali.

Saat ini yang harus kita harus genjot adalah produktivitas dan produksi tanaman. Selain itu, petani juga harus bekerja sama dengan para petani lainnya.

Jadi pemberdayaan ekonomi masyarakat berarti ekonomi pertanian untuk para petani kita. Yang terus beraktivitas, terus produktivitas dan terus menggenjot ekonomi para petani kita, katanya lagi.

Sedangkan menurut narasumber Ngobras, Penyuluh Pertanian Kota Palembang, Tri Handayani menjelaskan bagaimana kelompok tani binaannya dapat berhasil.

Mengapa harus ada pembinaan prima, ujar Tri Handayani. Karena yang melatarbelakangi ada pada UU Nomor 16 Tahun 2006. Yaitu penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha dimana mampu menolong dan mengorganisasikan tentang beberapa hal yaitu tentang informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya”, jelasnya lagi.

Tri Handayani juga menjelaskan apa saja langkah strategis BINAS EMAS di Gapoktan Usaha Bersama yaitu sosialisasi Program UAP, study banding, kursus kilat tentang simpan pinjam, struktur organisasi dan SDM nya, untuk menjadi anggota Gapoktan harus ada administrasi pembukuan, aturan dan norma, selain adanya pertemuan rutin serta sistem simpan pinjam.

Hingga saat ini peningkatan aset Gapoktan tersebut, dari Rp. 100 juta sudah mencapai Rp. 900 juta Sedangkan untuk penambahan kelompok dari 8 menjadi 12 dengan anggota dari 80 menjadi 226 orang. Untuk langkah strategis yang dilakukan oleh BINAS EMAS di UPH KWT Gemilang diantaranya adalah sosialisasi program pengelolaan hasil, menyamakan persepsi dan komitmen. Selain itu ada seleksi alam SDM untuk kelompok tani sejati, pungkasnya. (HV/NF)

Read Previous

Kabupaten Grobogan Siap Mensukseskan Pengembangan Kedelai Nasional Seluas 50 Ribu Ha

Read Next

Mentan SYL – Dirjen FAO Sepakat Perkuat Pertanian Kawasan Pasifik dan Selatan Afrika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *