JAKARTA,VMNmedia.id – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memaksimalkan program-program utamanya. Salah satunya dengan melakukan transformasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi BPP Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani).
Menurut Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kostratani adalah pusat pembangunan pertanian di kecamatan, yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi, dan peran BPP dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Fungsi BPP Kostratani ada lima poin. Yaitu BPP sebagai Pusat data dan informasi pertanian, Pusat gerakan pembangunan pertanian, Pusat pembelajaran, Pusat konsultasi agribisnis, dan pusat jejaring Kemitraan.
Lebih lanjut SYL mengatakan BPP sebagai pusat konsultasi agribisnis dengan menyediakan pelayanan jasa konsultasi agribisnis dan manajemen usaha tani untuk melayani kebutuhan pengetahuan dan wawasan dalam pengembangan usaha agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian.
Pada Ngobrol Asyik (Ngobras) On The Spot (OTS) Volume 15 yang bertemakan Agroeduwisata BPP Ragunan, Selasa (11/04/2023) di BPP Ragunan Jakarta, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi sangat mengapresiasi agroeduwisata yang dikembangkan oleh BPP Ragunan.
Dengan adanya pertanian di kota Jakarta memberikan oksigen yang luar biasa, karena tanaman menghasilkan oksigen dan dengan memandang tanaman hijau dapat mengeluarkan hormon kebahagiaan, ujar Kabadan.
Kabadan menjelaskan bahwa agroeduwisata di kota Jakarta merupakan perpaduan pertanian yang merupakan salah satu fungsi dari Kostratani, BPP sebagai pembelajaran diantaranya pembibitan dan membangun kerjasama.
Sebagai informasi, BPP Ragunan telah mengembangkan Agro Edukasi Wisata (AEW) Ragunan, yang dikembangkan di lahan BPP. Agro Edukasi Wisata Ragunan didirikan oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan, Kementan sebagai tempat percontohan pertanian perkotaan untuk edukasi.
Narasumber Ngobras OTS Kepala Suku Dinas KPKP Kota Jakarta Selatan, Hasudungan A. Sidabalok mengatakan Agro Edukasi Wisata ini merupakan pengembangan BPP Ragunan sebagai pusat penyediaan bibit tanaman milik Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP).
Saat ini, 97% kesediaan pangan berasal dari luar Jakarta hanya 3% dan potensi pertanian yang paling besar ada di Jakarta Selatan, ujarnya.
Kepala Koordinator BPP ragunan, Agit Ginanjar menjelaskan bahwa BPP ragunan memiliki luas sekitar 2,2 Hektar area dan menjadi pusat edukasi percontohan pertanian perkotaan, khususnya di Jakarta Selatan.
Peresmian Agroeduwisata BPP Ragunan dilakukan pada tanggal 15 Januari 2021 oleh Menteri Pertanian dan disini terdapat tanaman hidroponik, inovasi pertanian green house dan juga peternakan, jelas Agit.
Penyuluh Pertanian BPP Ragunan, Sri Suryati mengatakan Agro Edukasi Wisata Ragunan merupakan sarana edukasi atau pembelajaran bagi masyarakat umum, komunitas maupun siswa sekolah mengenai teknologi budidaya di sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
BPP Ragunan banyak dikunjungi oleh siswa-siswi sekolah dasar sebagai bahan ajar khususnya tentang budidaya pertanian dan juga peternakan, ujarnya.
Sri Suryati menjelaskan bahwa tantangan dalam menghadapi pengunjung anak-anak adalah bagaimana menjelaskan tentang budidaya pertanian agar mereka dapat mengerti. Di sini mereka juga belajar cara menanam dan memberi pakan ternak.
Selain teknologi budidaya, Agroeduwisata Ragunan juga sebagai sarana pembelajaran untuk teknologi pengolahan hasil, baik hasil pertanian, peternakan maupun perikanan, imbuhnya. (HV/NF)