• December 21, 2024

Di Bumi Sriwijaya, Mentan Amran Serukan Penyuluh Jangan Pernah Mengeluh

BANYUASIN – Peningkatan produksi padi dan jagung menjadi fokus utama Kementerian Pertanian (Kementan) untuk satu tahun ini. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Wdidodo, bahwa untuk menekan impor dan agar kita bisa berswasembada, maka kita akan fokus pada produksi padi dan jagung, ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Pada saat membuka acara Pembinaan Penyuluh Pertanian di SMKK Sembawa Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (13/11/2023) Mentan Amran mengatakan bahwa tujuan utama dirinya hadir di acara ini adalah ingin bertemu dengan para penyuluh pertanian.

“Alhamdulillah kehadiran saya disambut dengan hujan ini dan ini menandakan kesejahteraan untuk kita semua”, ujarnya.

Mentan Amran juga megatakan bahwa penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan swasembada pangan. Jadi, kalian jangan pernah mengeluh dan harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman kalau ingin berhasil, tegas Mentan Amran.

Dulu kita pernah berswasembada, bahkan Indonesia pernah diberikan penghargaan oleh FAO karena berhasil swasembada dan sekarang saatnya kita harus melanjutkan. Karena ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Maka jika krisis pangan sama dengan krisis politik. Pangan adalah senjata kita dan kedepannya kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor dan kita harus ekspor, tegas Mentan Amran kembali.

Semoga Provinsi Sumatera Selatan bisa menjadi penyemangat pangan Indonesia dan ini tentunya akan tercatat oleh sejarah kalau provinsi ini menyelamatkan pangan Indonesia.

Mentan Amran juga mengungkapkan bahwa dalam jangka waktu dua sampai tiga tahun ke depan Indonesia kembali swasembada khususnya padi dan jagung. Sehingga kita tidak impor lagi.

Saya percaya kunci keberhasilan program pembangunan pertanian melalui peningkatan produksi untuk mencapai swasembada adalah penyuluh pertanian. Maka itu kalian jangan mengeluh, terus semangat bekerja. Harus semakin meningkatkan motivasi serta keterampilan maupun wawasan di bidang pertanian yang terus berkembang.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam laporannya mengatakan bahwa acara Pertemuan Pembinaan Penyuluh Pertanian ini bertujuan untuk memotivasi penyuluh pertanian, para petani dan steakholder yang terkait dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Sumatera Selatan. Hal ini mengingat Provinsi Sumatera Selatan sebagai penyangga komoditas pangan strategis yang mempunyai potensi lahan sawah, lahan kering dan lahan rawa.

Kegiatan ini dihadiri peserta sebanyak 1.000 orang yang terdiri dari Petani Milenial, Kelompok Wanita Tani (KWT), P4S, KTNA dan para Penyuluh Pertanian serta stakeholder pertanian di seluruh Sumatera Selatan.

Melalui pertemuan ini diharapkan para petani dan penyuluh pertanian dapat berkolaborasi dilapangan untuk mengenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali Swasembada Pangan. Rangkaian kegiatan diawali dengan Pelatihan Teknis Gerakan Tani Pro Organik dalam Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung, tutup Kabadan Dedi.

Sementara Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menitikberatkan masa depan sebuah bangsa pada tiga sektor strategis, yakni sektor pangan, energi, dan sumber daya air.

Pemerintahan saat ini menempatkan sektor pertanian untuk memperkuat ekonomi dan pertahanan nasional. Pada era perkembangan teknologi saat ini arah pembangunan pertanian yang hendak diwujudkan adalah pertanian yang maju, mandiri dan modern berbasis IT sehingga dalam tantangan apapun pertanian Indonesia tetap berproduksi sehingga mampu menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional, jelas Agus Fatoni.

Agus Fatoni mengungkapkan bahwa upaya-upaya yang sudah dilakukan dan hasil yang telah dicapai oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam upaya mendukung dan menjaga Lumbung Pangan Nasional diantaraya dengan Peningkatan Penggunaan Benih Bermutu melalui Launching aplikasi SIBENIH yang merupakan bentuk pelayanan digital terhadap pengembangan dan sertifikasi untuk menghasilkan benih padi bermutu dan bersertifikat di Sumatera Selatan serta rekrutmen tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian sebanyak 1.000 orang tersebar di 17 Kabupaten/Kota yang melaksanakan fungsi Penyuluhan Pertanian, POPT dan PBT Tahun 2021.

Untuk pertama kalinya dalam periode 10 Tahun Sumatera Selatan mengalami peningkatan tertinggi sebesar 54,05 Ku/Ha di atas Nasional pada Tahun 2023 dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bekerja sama dengan BPSDMP Kementerian Pertanian melaksanakan Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian dalam bentuk Sertifikasi Kompetensi untuk PPEP sebanyak 675 orang, imbuhnya. (NF)

Read Previous

Mentan Ajak Petani dan Penyuluh Lanjutkan Swasembada Pangan

Read Next

Hadapi El Nino, Mentan Amran Gerak Cepat Garap Lahan Rawa di Sumsel Jadi Lahan Produktif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *