Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen terus mendukung petani dalam menghadapi tantangan dan meningkatkan daya saing jeruk Indonesia di pasar global. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan perlunya peningkatan produksi dan produktivitas buah lokal untuk mengurangi ketergantungan pada buah impor. “Kami terus mendampingi petani, memberikan pelatihan dan bimbingan teknis secara berkala, dan menangani serius hama dan penyakit tanaman. Negara harus hadir dalam setiap permasalahan petani,” tegas Menteri Amran
Budidaya jeruk dianggap sebagai usaha pertanian yang sangat menguntungkan mengingat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang diminati masyarakat. Hanya saja tetapi petani seringkali menghadapi kendala, terutama serangan penyakit, seperti ‘busuk akar’, dan ‘busuk batang’. Terkait hal, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menyoroti pentingnya penanggulangan hama dan penyakit untuk mencegah gagal panen.
“Saatnya tidak main-main dengan serangan penyakit pada jeruk. Kami harus menjaga kebebasan jeruk dari Diplodia, Phytophtora, dan lalat buah,” ungkap Dirjen Prihasto. Plt Sekretaris Jenderal Kementan itu juga menambahkan keberhasilan ekspor jeruk Indonesia ditentukan oleh rendahnya residu dan terbebasnya dari lalat buah.