• November 9, 2024

Dongkrak Produktivitas, Kementan Gencarkan Program-program Andalan

JAKARTA,VMNmedia.id – Untuk meningkatkan produktivitas, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong sumber daya manusia (SDM) pertanian untuk mengoptimalkan pemanfaatan inovasi dan teknologi pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan sistem dan alat pertanian modern berbasis teknologi akan menjadi salah satu penentu tercapainya target produksi pangan di masa mendatang.

Pertanian tidak mungkin tanpa teknologi, tidak mungkin tanpa inovasi. Pertanian harus bisa beradaptasi agar mampu mencapai target yang ada. Ke depannya perubahan iklim juga menjadi tantangan dan kita tidak bisa menjawab tantangan ini tanpa teknologi, ujar Mentan SYL.

Mentan mengungkapkan cara-cara baru seperti penggunaan mekanisasi pertanian, traktor tanpa awak, drone dan robot tanam padi serta teknologi digital lain berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Thing (IoT).

Ini akan menjadi arah kebijakan pembangunan pertanian dan mendorong sektor ini agar mampu bersaing hingga memenangkan persaingan di kancah global, tegas Mentan SYL kembali.

Dalam acara Ngobrol Asyik (Ngobras) On The Spot (OTS) volume 07 yang dilaksanakan di BBPKH Cinagara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pelaku usaha tani yang rajin mengadopsi inovasi teknologi akan berkembang lebih maju dan modern dibandingkan pelaku usaha tani yang tidak mengadopsi teknologi (14/02).

“Perkembangan inovasi dan teknologi pertanian harus segera dipahami dan di implementasikan, khususnya petani milenial”, ujar Kabadan Dedi.

Dedi mengatakan salah satu teknologi pertanian yaitu smart farming dengan menggunakan green house, beliau berharap dengan smart farming dapat mendongkrak produktivitas pertanian.

Salah satu upaya penguatan SDM pertanian oleh BBPSDMP melalui Unit Pelaksana Teknis Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara diantaranya dilakukan dengan penumbuhan dan identifikasi kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian Swadaya (P4S) di Kabupaten Bantul Yogyakarta.

Salah satu kelompok tani yang diketuai Bapak Sumarna, P4S Pasir makmur memiliki inovasi dengan merubah lahan pasir yang gersang menjadi lahan pertanian yang subur dengan berbagai jenis tanaman pertanian, yang dinamakan Inovasi Irigasi Kabut Bantul (INSAB).

“Sistem INSAB ini dilengkapi dengan sensor suhu dan kelembaban tanah sehingga kalau suhu dan kelembaban berkurang dapat menyiram tanaman dengan sendirinya, sistem ini juga dapat mengendalikan hama tanaman”, jelas Sumarna.

Menanggapi hal tersebut kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Wasis Sarjono mengatakan setiap P4S memiliki inovasi tersendiri dan diharapkan teknologi yang ada dapat lebih mudah dimengerti oleh petani.

Kami menggunakan pendekatan senioritas jadi yang senior membantu yang junior. Tahun 2023 BBPKH Cinagara sudah melakukan seleksi petani milenial untuk mendapatkan surat kelembagaan dan ini diperlukan niat dan semangat, jelas Wasis.

Sementara narasumber Ngobras lainnya, Tofari yang merupakan petani milenial Ikamaja Pandeglang mengatakan smart farming dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.

Smart farming memang agak mahal akan tetapi itu mendorong petani milenial menjadi mandiri dan modern. Dengan adanya smart farming produktivitas meningkat karena semua sistem terkontrol untuk kuantitas, kualitas dan juga kontinuitasnya”, imbuh Tofari. (HV/NF)

Read Previous

Pemerintah India Usulkan Warga Peluk Sapi Saat Hari Valentine

Read Next

Produksi Melimpah, Kenaikan Harga Beras Akibat Buruknya Tata Kelola Pasar dan Stok

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *