Bengkulu, 25 Oktober 2024– Tak hanya eksis untuk program Penambahan Areal Tanam (PAT), Bengkulu juga berpotensi untuk pengembangan bawang merah. Hal ini menjadikan Provinsi Bengkulu bisa menjadi penyangga bawang merah di pulau Sumatera.
Mewakili Kementan, Direktur Perbenihan Hortikultura, Inti Peritiwi Nashwari memimpin langsung penyerahan simbolis bantuan benih bawang merah di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko.
Bantuan benih bawang merah varietas Bima Brebes sebanyak 3,5 ton atau setara dengan luasan 3,5 hektare diberikan kepada lima kelompok tani di Kabupaten Mukomuko terdiri dari Kelompok Tani Karya Tani Muda sebanyak 0,5 ton, Kelompok Tani Tani Tama sebanyak 0,5 ton, Kelompok Tani Maju Jaya sebanyak 0,5 ton, Kelompok Tani Tunas Muda sebanyak 1 ton, dan Kelompok Tani Talang Ajan sebanyak 1 ton.
Direktur Perbenihan Hortikultura, Inti Pertiwi mengatakan kebutuhan bawang merah banyak dipenuhi dari luar padahal kebutuhan di Kabupaten Mukomuko cukup besar.
“Namun selama ini kebutuhan tersebut masih dipenuhi dari luar Bengkulu. Untuk mendukung program swasembada pangan, diharapkan kebutuhan bawang merah bisa dipenuhi dari lokasi sekitar,” ujarnya.
Dengan adanya bantuan benih bawang merah ini, lanjut Inti, diharapkan dapat memberikan hasil panen yang maksimal dan menjadikan Kabupaten Mukomuko sebagai salah satu sentra bawang merah. Selain itu diharapkan juga sebagian dari hasil panen tersebut bisa disisihkan untuk menjadi benih.
“Peluang untuk menjadi penangkar atau produsen benih bawang merah di Kabupaten Mukomuko cukup besar karena saat ini di Provinsi Bengkulu belum memiliki penangkar benih bawang merah yang terdaftar di BPSB. Hal ini menjadi peluang bagi petani bawang merah di Kabupaten Mukomuko agar mampu mengembangkan potensinya sebagai penangkar/produsen benih bawang merah sehingga tidak perlu lagi mengambil benih dari luar Bengkulu. Direktorat Perbenihan Hortikultura siap membantu dan mengawal petani yang mau menjadi penangkar benih bawang merah,” paparnya.
Lebih lanjut dirinya menyebutkan Direktorat Jenderal Hortikultra berencana akan menghadirkan champion benih bawang merah ke Kabupaten Mukomuko sehingga bisa menularkan ilmu mengenai perbenihan bawang merah khususnya kepada kelompok tani penerima bantuan benih.
“Hal ini dilakukan agar petani bersemangat untuk mulai menanam bawang merah dengan baik dan benar, serta ke depan mampu menumbuhkan penangkar benih bawang merah khususnya di Kabupaten Mukomuko sehingga mampu memasok benih untuk di wilayah Bengkulu ataupun keluar Bengkulu,” tegasnya.
Pjs Bupati Mukomuko, M. Rizon dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas pemberian bantuan benih bawang merah dari Direktorat Perbenihan Hortikultura. Hal ini karena bawang merah menjadi salah satu penyebab inflasi. Adanya bantuan benih diharapkan dapat mengurangi inflasi di Kabupaten Mukomuko.
“Penumbuhan penangkar benih bawang merah terutama di luar pulau Jawa diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi bawang merah nasional. Untuk menumbuhkan penangkar benih perlu adanya peningkatan kapasitas/kemampuan petani mengenai teknik produksi benih bawang merah bermutu baik itu melalui pelatihan, bimtek, ataupun pendampingan dan fasilitasi calon penangkar,” ujar Rizon.
Dalam hal penumbuhan penangkar, terang Rizon, BPSB setempat harus proaktif menugaskan PBT di wilayah kerjanya untuk melakukan pendampingan. Hal ini dilakukan agar para petani menjadi mandiri benih minimal untuk di kelompok taninya sendiri, hingga tingkat Kabupaten atau bahkan antar provinsi. Selain itu agar benih tersedia setiap waktu tanpa harus menunggu produksi dari luar wilayah.
Hadir pada acara tersebut Pjs. Bupati Mukomuko, Dandim, Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Kepala BSIP Bengkulu, Kepala BPSB Bengkulu, berserta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko.
Dalam berbagai forum, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga seringkali menegaskan dalam sambutannya, jika dunia sedang tidak baik-baik saja.
“Saya selalu menyampaikan dan mengingatkan kita semua, bahwa situasi pangan global saat ini benar-benar dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Tantangan produksi pangan semakin kompleks, yang ditandai dengan perubahan iklim ekstrim dan eskalasi geopolitik yang semakin dinamis terutama di Timur Tengah. Maka kita harus perkuat kemandirian pangan kita.” Tegas Mentan Amran.
Untuk menuju kemandirian dan swasembada pangan, tentunya diperlukan dukungan dari seluruh pihak, dan kerja keras dari pemerintah. Tak ayal jika Mentan meminta seluruh jajarannya untuk selalu berada di daerah memberikan motivasi dan edukasi pada petani.