Piala Dunia U-17 akan digelar pada 10 November hingga 2 Desember 2023 di Indonesia. FIFA disebut sangat heboh dengan kehadiran Whoosh Jalur Kereta Ekspres Jakarta-Bandung (KCJB) yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (2 Oktober).
“Persiapan [Piala Dunia U-17] alhamdulillah. Semua lapangan on progress, masih dalam target yang sesuai, termasuk lapangan latihan, lapangan pertandingan, akses penonton, dan faktor pendukung lain seperti transportasi,” katanya dalam Press Conference FIFA World Cup U-17 Broadcaster Announcement di Jakarta, Selasa (3/10).
“Ada yang FIFA exciting [antusias] karena untuk Jakarta-Bandung sudah ada transportasi moda yang luar biasa, kereta cepat, yang sebelumnya tidak pernah kami beri tahu ke mereka. Ini buat 10 November siap, waktu tempuhnya ke sana-sini hanya 45 menit, sangat cepat,” tambah Erick.
Sebelumnya, saat acara peresmian di Stasiun KCJB Halim, Jakarta Timur, Jokowi mengatakan KCJB merupakan jalur kereta cepat pertama di Indonesia dan juga di Indonesia. Asia Tenggara. Kecepatannya 350 km/jam.
Namun tim U-17 Indonesia tidak akan mengikuti babak penyisihan grup Piala Dunia U-17 2023 di Jakarta dan Bandung. Jakarta International Stadium (JIS) akan menjadi tuan rumah 5 dari 6 pertandingan Grup C termasuk Brasil, Iran, Kaledonia Baru, dan Inggris.
JIS akan menjadi tuan rumah pertandingan Grup E yang meliputi Prancis, Burkina Faso, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Juga pertandingan di Grup F (Jerman vs Venezuela) dan Grup D (Polandia vs Argentina).
Sedangkan di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, seluruh pertandingan Grup D akan dimainkan melawan tim Jepang, Polandia, Argentina, dan Senegal. Laga Iran-Kaledonia Baru di Grup C juga akan berlangsung di sana.
Tuan rumah Indonesia tergabung di Grup A bersama Ekuador, Panama, dan Maroko. Seluruh pertandingan timnas U-17 akan berlangsung di GBT.
Hampir seluruh pertandingan Grup A akan berlangsung di GBT. Hanya laga Ekuador vs Panama yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Manahan Solo.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi kembali menegaskan niatnya untuk memperpanjang jalur kereta cepat hingga Surabaya. Nantinya, jarak tempuh Jakarta-Surabaya hanya 3,5 jam.
Meski begitu, Budi masih enggan membeberkan perkembangan penelitian proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Dia juga tidak menjelaskan kapan proyek tersebut akan selesai.
“Saya cuma memberikan suatu ilustrasi bahwa kereta cepat itu akan lebih bagus kalau jaraknya itu lebih dari 500 km, sehingga menjadi common, menjadi lebih efisien,” terangnya kepada awak media di Stasiun Halim, Senin (2/10).
