Petani di Kuningan mulai bergeliat kembali menanam kedelai, hal tersebut terlihat dalam kegiatan Gerakan Tanam Kedelai di lahan Kelompok Tani Gemah Ripah, Desa Cikandang, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Dalam Acara turut dihadiri oleh Bupati Kabupaten Kuningan Acep Purnama, perwakilan Direktur Aneka Kacang dan Umbi (Akabi), Koordinator Kedelai Mulyono, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat, Kodim Kuningan, Polres Kuningan, Camat Luragung, Kades Cikandang,dan petani kelompok tani Gemah Ripah.
Kuningan adalah salah satu Kabupaten di Jabar yang konsisten menanam kedelai dan tahun ini mereka siap untuk melakukan pengembangan kedelai secara masif untuk mendukung produksi kedelai di Jawa Barat bahkan Nasional. Gerakan Tanam ini merupakan kegiatan untuk membangkitkan kembali gairah semangat tanam kedelai khususnya di Kabupaten Kuningan dan Provinsi Jawa Barat.
Mulyono menyampaikan “bangga dapat hadir ditengah-tengah para petani yang telah mendukung program pembangunan pertanian dalam upaya meningkatkan produksi kedelai Nasional. Dukungan anggaran APBN untuk pengembangan kedelai pada Tahun 2023 seluas 250 ribu ha. Pengembangan kedelai Provinsi Jawa Barat seluas 25.000 ha sementara pengembangan kedelai Kabupaten Kuningan baru mencapai 412 ha. Sarana produksi bantuan pemerintah per Ha Tahun 2023 untuk anggaran reguler berupa benih 50 kg, pupuk NPK 50 ha, pupuk hayati cair 3 liter dan pestisida 1 liter, dan saat ini sedang dilakukan revisi untuk program terobosan percontohan penggunaan pupuk silika seluas 20.000 ha yang akan difokuskan di jawa.
Selain itu pertanaman yang ditanam saat ini agar dikerjasamakan dengan produsen benih untuk didaftarkan menjadi areal penangkaran benih ke BPSB setempat. Hal tersebut untuk mendukung perbenihan kedelai baik untuk Kuningan sendiri, Jawa Barat bahkan kebutuhan benih nasional.
Dalam kesempatan yang berbeda Direktur Akabi Enie menyampaikan “petani dan PPL agar mempertahankan areal tanam kedelai yang ada, karena selain memperbaiki kesuburan lahan juga berpotensi meningkatkan produksi tanaman berikutnya, mengoptimalkan penerapan paket teknologi budidaya spesifik lokasi serta perbaikan pengelolaan pasca panen agar produktivitas, produksi dan kualitas lebih tinggi lagi sehingga tidak kalah dengan produk kedelai impor.
Enie menambahkan, “para petugas lapangan agar terus mengawal dan mendampingi petani kedelai, dalam upaya mempercepat adopsi teknologi baru dan penanganan pasca panen yang baik sehingga mutu kedelai hasil panen kedelai semakin membaik; menumbuhkan penangkar benih kedelai, dalam upaya mendukung kemandirian benih guna memenuhi ketersediaan benih”, terang nya.
Dinas Pertanian Provinsi siap mengawal semua kegiatan pengembangan kedelai ini mulai on farm sampai dengan off farm, Jawa Barat sebagai salah satu sentra produksi dan perbenihan kedelai nasional akan mendukung program Kementan, hal tersebut sejalan dengan program unggulan di Jawa Barat karena pertanian merupakan salah satu sektor dominan penyokong perekonomian, ujar Dadan yang hadir di acara tersebut.
Acep Purnama menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas perhatiannya kepada para petani di Kabupaten Kuningan, harapan kami dengan bantuan yang telah diberikan ini dapat menambah semangat dan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani kedelai.
Potensi pengembangan kedelai di Kuningan masih terbuka lebar dengan pemanfaatan lahan kering dan lahan LMDH. Kuningan siap berperan dalam mensukseskan program pengembangan pertanian baik komoditi tanaman pangan khususnya kedelai bahkan komoditi lainnya lingkup Kementan, semua untuk kesejahteraan petani dan peningkatan ekonomi daerah.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan Kementan terus menggenjot peningkatan produksi dan produktivitas kedelai, dimana pada tahun 2023 ditargetkan pengembangan kedelai seluas 250 ribu ha. Dan saya berpesan kepada para petani bahwa kita hari esok harus lebih baik dari hari kemarin terus berinovasi memakasimalkan setiap peluang-peluang yang ada untuk pertanian Indonesia yang Maju, Mandiri dan Modern” tutup Suwandi.