• December 21, 2024

Gerak Cepat Adaptasi Perubahan Iklim di Lampung, Kementan Sosialisasikan EWS Sipantara

Setelah resmi diluncurkan pada 15 Agustus 2023 lalu, aplikasi Sistem Peringatan Dini dan Pengelolaan Tanam Hortikultura Strategis (EWS Sipantara) terus disosialisasikan, terutama di lokasi penyangga cabai dan bawang merah nasional.

“EWS Sipantara sangat penting untuk segera disosialisasikan, terutama untuk adaptasi kondisi El Nino saat ini. Saya menugaskan tim untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan terkait EWS Sipantara pada komoditas strategis hortikultura, terutama aneka cabai dan bawang merah,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto.

Prihasto menambahkan, Direktorat Jenderal Hortikultura berkolaborasi dengan BMKG, BRIN, BIG, Sekolah Vokasi UNS dan BSIP untuk mengambangkan EWS Sipantara.

“Aplikasi ini kita harapkan bermanfaat bagi para petugas pusat dan daerah dalam rangka melakukan langkah cepat dalam upaya adaptasi dampak El Nino dan agar petugas kita mempunyai referensi dan percaya diri di lapangan,” tambahnya.

Sosialisasi EWS Sipantara telah dilakukan, salah satunya di Provinsi Lampung. Dalam sosialisasi ini, Ditjen Hortikultura melibatkan Dinas Pertanian Provinsi, BPTPH, dan Petugas POPT lapangan dengan harapan petugas akan memiliki pegangan untuk menangani dampak perubahan iklim dan OPT ekstrem.

“Kami upayakan minimal 15 provinsi utama penyangga cabai dan bawang merah nasional pada tahun ini tersosialisasikan dengan baik. Lampung menjadi salah satu provinsi pertama, sebagai provinsi penyangga hortikultura nasional. Harapannya, petugas daerah mempunyai pegangan terkait penanganan langkah iklim dan OPT ekstrem untuk pertanaman hortikultura di lapangan,” jelas Direktur Perlindungan Hortikultura, Jekvy Hendra.

Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Sukmawarni menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian terkait sosialisaalsi EWS Sipantara.

“Kami sangat berterima kasih kepada Ditjen Hortikultura Kementan yang membuat terobosan dengan membuat aplikasi ini. Kami sangat terbantu dengan sistem aplikasi ini karena informasi terkait prediksi kekeringan dan kebanjiran, info peta sebaran OPT, serta pengelolaan tanam potensial wilayah Provinsi Lampung bisa kami akses sampai ke level kecamatan dengan cepat dan tepat. Ini luar biasa, kami mewakili petugas POPT Lampung mengucapkan terima kasih. Untuk selanjutnya, kami akan sosialisasikan ke petugas kami sampai level kecamatan,” ungkap Sukmawarni.

Koordinator Dampak Perubahan Iklim dan Bencana Alam Ditjen Hortikultura, Agung Sunusi di acara sosialisasi EWS Sipantara Provinsi Lampung menjelaskan bahwa aplikasi ini bisa diakses dengan cepat baik melalui laptop maupun android pada link ewssipantara.id.

Aplikasi ini memberikan informasi berupa data spasial dan tabular terkait peringatan dini dan pengelolaan Tanam komoditas aneka cabai dan bawang merah yang terkini dan prediksi kekeringan dan kebanjiran 3-4 bulan ke depan di 514 kabupaten dan 7.242 kecamatan, pengelolaan potensial tanam komoditas aneka cabai dan bawang merah sampai level kecamatan serta peta sebaran OPT di seluruh Indonesia.

“Harapan ke depan, EWS Sipantara bisa menjadi pegangan kepada para petugas pusat dan daerah dalam mengawal kampung hortikultura di lapangan,” tutup Agung.

Read Previous

TIDAK BENAR HARGA BERAS PROBOLINGGO NAIK KARENA PUSO

Read Next

Dem DPI Halau Dampak El Nino di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *