Tarakan, 11 Desember 2024 – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura membagikan buah dan sayur gratis di beberapa kota, salah satunya Tarakan, Kalimantan Utara. Masyarakat terlihat antusias memadati halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan, Rabu (11/12) kemarin. Pembagian produk gratis ini dalam rangka mengangkat produk hortikultura hasil petani lokal dan membantu masyarakat jelang hari raya Natal dan Tahun Baru.
Plt. Direktur Jenderal Hortikultura, Muhammad Taufiq Ratule menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, Kementan tidak hanya ingin memastikan hasil panen petani terserap dengan baik, tetapi juga memberikan akses bahan pangan segar kepada masyarakat secara gratis.
“Petani tersenyum karena produknya terserap dan masyarakat lebih tersenyum lagi karena mendapat produk segar dan berkualitas secara cuma-Cuma,” ujar Taufiq.
Ada 300 paket yang disiapkan untuk dibagikan gratis berisi cabai rawit merah, daun bawang, terung, timun, sayuran hidroponik, pisang dan pepaya. Semua produk ini merupakan hasil produk petani binaan Kementan, salah satunya berasal dari Kelompok Tani Tunas Mekar.
Eddy Suriansyah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan dengan bangga menyampaikan bahwa program ini sangat bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Menurutnya, program ini harus sering dilakukan oleh Pemerintah Pusat yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, terutama untuk Kota Tarakan sendiri.
“Harga bahan pokok di Kota Tarakan ini tergolong tinggi jika dibanding dengan kota-kota lainnya. Apalagi saat ini masyarakat akan menghadapi natal dan tahun baru, yang sudah bisa dipastikan bahwa harga bahan pokok akan merangkak naik,” papar Eddy.
Ditempat terpisah Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Hotman Fajar Simanjuntak menambahkan bahwa ini adalah wujud nyata komitmen Kementan untuk mempromosikan produk hortikultura lokal sekaligus mendukung petani Indonesia.
“Dengan membeli langsung dari petani dan membagikannya kepada masyarakat, kami menciptakan solusi yang saling menguntungkan, memperkuat ekonomi petani, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas,” terang Hotman.
Hotman menambahkan, program ini akan terus dilaksanakan di banyak tempat lagi dan direncanakan akan dapat menjangkau Indonesia Bagian Tengah dan Timur lainnya, mengingat harga pangan pokok yang jauh lebih mahal dibanding Indonesia Bagian Barat.
“Program ini diharapkan terus berlanjut sebagai upaya nyata pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, petani, dan masyarakat, solusi berkelanjutan seperti ini menjadi kunci menghadapi tantangan ekonomi ke depan,” tutup Hotman.