• January 14, 2025

Kementan dan Komisi IV DPR RI Gelar Bimtek Pengembangan Ubi dan Kacang di Timor Tengah Selatan

VMNmedia.id – Kemantan bersama Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema menggelar kegiatan bimbingan teknis (bimtek) kepada puluhan petani di Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Senin (25/4/2022).

Kegiatan bimtek bertema “Pengembangan Tanaman Ubi dan Kacang” bekerja sama dengan Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan).

“Tujuan digelarnya Bimtek ini adalah mendorong diversifikasi pangan lokal dengan membudidayakan tanaman ubi dan kacang khas tidak hanya sebatas konsumsi rumah tangga. Namun, suatu saat produksi massif dan pendampingan kapasitas petani akan mendorong pasca panen pengolahan aneka ubi dan kacang,” ujarnya.

Diversifikasi Pangan
Dalam sambutannya, Ansy Lema menegaskan negara harus mendukung diversifikasi pangan dengan melakukan pemetaan potensi pangan lokal, salah satunya Aneka Umbi dan kacang berbasis lokalitas dan punya keberpihakan tegas kepada pengembangan baik dari sisi produksi, distribusi, hingga edukasi kepada petani.

“Sayangnya, kita berhadapan dengan kampanye sosial masyarakat yang mengatakan makan ubi itu kuno, terbelakang, dan miskin. Padahal kalau dibaca, Aneka Umbi dan kacang memberikan asupan gizi besar kepada tubuh, seperti Vitamin C, karbohidrat, memacu fertilitas, mengobati kanker paru, melancarkan pencernaan, dan lain-lain,” paparnya.

Melanjutkan pemaparan, peneliti Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Dr Tony Basuki menegaskan bahwa tanaman ubi adalah komoditi rakyat yang harus dikembangkan dari sebatas konsumsi biasa kepada pengolahan pasca panen. Tidak hanya melakukan diversifikasi pangan lokal, tetapi diversifikasi produk olahan ubi kayu seperti tepung terigu dan berbagai aneka produk bahan baku olahan lainnya.

“Tanaman ubi kayu harus diolah untuk mendapatkan nilai tambah, sehingga olahan yang dijual menambah ekonomi rumah tangga. Para petani kita harus mendapat pendampingan pasca panen sehingga menambah motivasi produksi,” imbuhnya.

Praktisi pertanian Etty Y. Markus menjelaskan bahwa Kabupaten TTS merupakan sentra produksi ubi kayu terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena itu, perlu ada edukasi agar konsumsi ubi semakin ditingkatkan untuk meningkatkan gizi atau kesehatan masyarakat.

“Maka dibutuhkan pendampingan dan kerja sama untuk budidaya ubi seperti pemilihan lokasi tanam, penyiapan benih, penyiapan lahan, penananam, pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen. Dibutuhkan komitmen dan dukungan kuat dari pemerintah untuk mendukung pengembangan ubi dan kacang,” usulnya.

Ditempat yang berbeda Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan ubi menjadi komoditas pangan lokal yang sangat berpotensi dikembangkan baik aspek budidaya maupun hilirisasinya sehingga menjadi salah satu komoditas andalan ekspor.

“Mari kita manfaatkan pangan lokal, pangan lokal itu punya nilai gizi tinggi. Tinggal bagaimana kita bisa mengolahnya supaya ada nilai tambah, Ujarnya.

Bimtek dihadiri Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Timor Tengah Selatan Bapak Otnial Neonane.

Read Previous

Masyarakat Sambut Antusias Gelar Pangan Murah di Jakarta Selatan

Read Next

Beberapa Titik Macet Arus Mudik Jawa Barat 2022

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *