Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, beberapa sentra produksi utama cabai dan bawang merah melaporkan panen. Sentra yang panen cabai antara lain di Cianjur, Temanggung, Banjarnegara, Magelang, Solok dan Enrekang. Sementara panen bawang merah tersebar di Nganjuk, Solok, Brebes dan Enrekang. Kondisi tersebut sangat melegakan, karena langsung berdampak pada harga yang lebih terjangkau bagai masyarakat. Diketahui kedua komoditas hortikultura tersebut dinilai rentan terhadap fluktuasi pasokan dan harga.
Dari penelusuran lapang dan konfirmasi ke beberapa petani, diperoleh informasi panen cabai di daerah untuk bulan Desember ini cukup luas. Di Cianjur terdapat panen cabai seluas 500 hektar, Temanggung 150 Ha, Banjarnegara seluas 200 ha, Magelang 700 ha, Solok 350 Ha dan Enrekang seluas 170 Ha. Sementara itu, panen bawang merah bulan Desember 2025 di Nganjuk diperkirakan tak kurang dari 1.500 hektar, Brebes 3.000 hektar, Solok 1.000 hektar dan Enrekang1.000 hektar.
Menurut Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia, Tunov Mondro Atmodjo, produksi aneka cabai semua jenis di berbagai sentra masih aman terkendali. “Cabai Rawit Merah, Cabai Keriting, Cabai Besar, Cabai Rawit Hijau produksi aman. Hanya memang ada faktor cuaca hujan yang membuat proses panen dan distribusi agak terhambat. Namun secara pertanaman yang siap panen aman,” ungkap Tunov. Pihaknya bersama jaringan petani champion cabai seluruh Indonesia menyatakan komitmennya untuk mendukung pengamanan pasokan natal dan tahun baru.
Dihubungi terpisah, Akat, petani champion asal Nganjuk Jawa Timur membenarkan saat ini di wilayahnya sudah masuk panen raya. “Di Kecamatan Gondang dan Sukomoro panen Desember ini tak kurang dari 1.500 hektar dengan perkiraan produksi lebih dari 8.800 ton. Harga langsung terkoreksi dari sebelumnya 32.000 – 36.000 saat ini di kisaran 28.000 per kilo. Januari nanti puncak panen di banyak daerah. Kami berharap agar harga di petani tetap terjaga supaya petani semakin semangat menanam bawang merah,” ujar Akat.
Direktur Jenderal Hortikultura, Muhammad Taufiq Ratule, menyebut pihaknya telah bergerak cepat dan secara intensif melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian, Petani Champion, Asosiasi dan mitra terkait. “Pagi tadi kami langsung kumpulkan seluruh Petani Champion Cabai dan Bawang Merah seluruh Indonesia. Hasilnya, champion akan bergerak bersama untuk melakukan langkah konkrit mengamankan pasokan Nataru. Melihat laporan lapangan yang ada, kami optimis pasokan cabai dan bawang merah aman terkendali,” tandas Taufiq.