Provinsi Sulawesi Selatan melakukan panen raya padi tahun 2024 yang sudah dimulai bulan Januari sampai dengan bulan April mendatang. Dari data yang ada, pada bulan Januari Provinsi Sulawesi Selatan sudah panen dengan luas lahan 11 ribu hektar, lalu akan berlanjut ke bulan Februari 100 ribu hektar, dan di Maret 160 ribu hektar.
Dari cakupan luasan ini, maka secara keseluruhan panen padi yang akan dilakukan pada bulan Maret di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 300 ribu ton padi dan bulan April akan lebih tinggi lagi dibandingkan dengan bulan Maret.
“Kami akan segera melakukan panen raya pada bulan Maret nanti. Diperkirakan akan ada sekitar 300 ribu ton padi yang akan kami produksi. Ini merupakan angka yang cukup bagus dan kabar baik untuk kita semua. Dan yang paling penting, pada bulan April mendatang kami menargetkan angka yang lebih tinggi lagi,” ucap Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura & Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan Ir. Imran Jausi.
Provinsi Sulawesi Selatan sendiri memiliki 21 kabupaten dan 3 kota serta memiliki luas baku sawah 654.818 ribu hektar. Tentu hal ini menjadi kabar bahagia untuk kita semua bahwa puncak panen raya akan segera tiba.
Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian,Yudi Sastro juga mengamini apa yang disebutkan oleh Imran . Beliau mengatakan bahwa saat ini Indonesia tidak kekurangan produksi padi karena kita akan segera memasuki masa panen beberapa bulan kedepan.
“Produksi padi dalam negeri akan segera meningkat seiringan dengan musim panen yang akan segera tiba. Beberapa daerah di bulan Januari,Februari sudah ada yang panen, pada Maret, April dan seterusnya diperkirakan puncak panen raya untuk hampir seluruh wilayah di Indonesia. Seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah Jawa Timur,NTB dan daerah daerah lainnya” ujar Yudi.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyebutkan bahwa produksi gabah kering giling (GKG) dalam negeri akan melonjak pada bulan Maret 2024 ke angka 6,10 juta ton GKG. Angka ini juga menandai masuknya masa panen raya padi di Indonesia.
“Akan terlihat peningkatan produksi beras di bulan Februari. Yang sebesar 2,42 juta ton GKG, lebih tinggi dibandingkan produksi bulan Januari 2024 dan Desember 2023. Panen raya akan mulai di bulan Maret 2024,” ucap Plt Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti saat diwawancarai oleh CNBC Indonesia.
Sebelumnya, BPS juga mencatatkan lewat hasil Kerangka Sampel Area (KSA) pada bulan Desember 2023 menunjukkan bahwa produksi gabah pada bulan Januari akan mencapai 1,58 juta ton GKG.