• December 21, 2024

Tingkatkan Produkivitas Pertanian Melalui Perlakuan Tanah yang Baik dan Benar

JAKARTA – Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Kementerian Pertanian (Kementan) siap mendukung dan mendorong petani dan penyuluh pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian pada musim rendeng 2024.

“Program pembangunan pertanian memiliki tujuan utama yaitu menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani serta meningkatkan ekspor melalui peningkatan nilai tambah.

Pada musim tanam pertama ini harus sukses meningkatkan produktivitas dan produksi padi. “Diharapkan adanya partisipasi aktif petani dan penyuluh untuk meningkatkan produksi pangan nasional”, ujar Mentan Amran.

Pada acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Volume 43, Jumat (24/11/2023) di AOR BPPSDMP Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa salah satu yang harus dilakukan bersama adalah melakukan pemupukan berimbang.

Sistem tersebut sangat penting untuk mendukung tumbuh kembangnya sebuah tanaman. Menurutnya, pemupukan juga tidak boleh berlebih karena bisa mengakibatkan erosi dan gagal tanam.

“Pemupukan tidak boleh berlebih. Kalau pupuk urea berlebih dia memasamkan tanah dan berbahaya. Akibatnya gampang tererosi dan cepat jenuh airnya, disitulah bisa mengakibatkan gagal tanam”, jelas Kabadan Dedi.

Kabadan Dedi menguraikan bahwa pemupukan adalah komponen utama pada sebuah tanaman. Karena itu diperlukan keberimbangan baik urea maupun dengan proses perawatan. Salah satunya mengatur aliran air. Air sangat diperlukan pada sawah yang baru proses tanam. Namun pengairan tidak boleh berlebih karena dapat merusak akar tanaman.

Sedangkan menurut narasumber MSPP Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen (BPSI) Tanah dan Pupuk, Ladiyani Retno Widowati mengatakan bahwa pembentukan sebuah solum tanah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya jenis bahan induk, iklim, biota atau manusia, topografi, relief dan waktu.

Kondisi hara didalam tanah berbeda-beda, hal ini tergantung pada indigenus atau kekayaan slinya, metode budidaya, varietas yang ditanam serta mendapat tambahan dari luar atau hara terbawa air banjir, terbawa air hujan, presipitasi atau abu gunung meletus, jelas Ladiyani.

Ladiyani menambahkan bahwa pupuk hayati juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi tanaman alternatif. Karena pupuk hayati berfungsi menyediakan hara bagi tanaman, langsung maupun tidak langsung

Sedangkan untuk tumbuh dan berproduksi, tanaman membutuhkan hara sesuai dengan target produksi. Bila tidak berimbang, tanaman tidak akan memberikan produksi yang diharapkan.

Maka perlakukankah tanah dengan baik dan benar, maka tanah akan memberikan sumber kehidupan yang berkelanjutan karena tanah adalah sumber daya alam yang terbatas jumlahnya, imbuhnya. (HV/NF)

Read Previous

Kementan-Ombudsman Punya Semangat Sama Tingkatkan Produksi Bawang Putih

Read Next

Wujudkan Swasembada, Kementan Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *