• February 13, 2025

Tren Healing di Hutan

Tidak semata bahan baku, pemanfaatan hutan juga bisa tentang jasa lingkungan. Dengan referensi tren forest healing alias terapi hutan yang sudah lebih dulu populer di Jepang dan Korea Selatan, penelitian serupa dikembangkan di Indonesia oleh tim peneliti yang merupakan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB).

Muhammad Farhan Dirhami, yang jadi bagian tim penliti, menjelaskan bahwa penelitian forest healing dikembangkan saat dampak negatif pandemi COVID-19 dirasakan masyarakat Indonesia pada 2020. Jenis terapi ini disebut punya dua karakteristik intervensi: intervensi di lapangan dan ruangan.

“Lalu, punya durasi dan pembatasan aktivitas, yakni dilarang merokok, dilarang minum alkohol, dan dilarang menggunakan gawai,” ia menyebut melalui pesan suara.

Farhan menyambung, terapi hutan dilakukan dengan berjalan di hutan untuk merangsang lima pancaindra manusia yang kemudian memberi efek terapeutik. Ia mengatakan, tidak kurang dari delapan jenis hutan yang sudah digunakan dalam penelitian tersebut, dan terbukti berhasil.

“Itu didominasi hutan wisata alam dan hutan kota dengan kriteria hutan yang perlu diidentifikasi terlebih dulu sebelum kegiatan forest healing dilaksanakan,” tuturnya. “(Salah satunya), itu perlu memenuhi standar kenyamanan lingkungan dari orang-orang yang akan menjalani program tersebut.

“Setelah melakukan analisis paramenter uji dan respons psikologis, terapi hutan terbukti efektif mengelola stres, khususnya depresi, stres, dan perasaan yang berubah-ubah. “Dengan wilayah hutan menempati 50,1 persen dari luas daratan di Indonesia, kami melihat potensi forest healing ini sangat besar,” tuturnya.

Read Previous

Hasil Belanda vs Senegal: Pada laga Perdana Oranje Berhasil Menang 2-0

Read Next

Hasil Arab Saudi vs Argentina: Pertandingan Yang Sangat Emosional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *