VMNmedia.id – Sekjen Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Ikhwan Arif, saat dikonfirmasi di Brebes (24/3) meminta masyarakat tidak termakan opini akan adanya kelangkaan bawang merah di bulan puasa dan lebaran 2022. Pihaknya secara tegas menyebut bahwa ketersedian bawang merah nasional sangat aman dan mencukupi. Keyakinan tersebut berdasarkan data lapang yang dihimpun dari anggota asosiasi yang tersebar di sentra-sentra utama bawang merah mulai dari Sumatera Barat, Jawa, NTB hingga Sulawesi Selatan. “Orang mengira produksi bawang merah bulan April-Mei nanti sedikit padahal pertanaman di lapangan saat ini sangat banyak. Memang untuk Brebes berkurang karena sedang musim tanam padi. Sentra diluar Brebes seperti Demak, Kendal, Madura dan Pati areal tanamnya makin meluas. Khusus Demak aja lebih dari 1.600 hektar, Panen di Solok juga melimpah”, beber Ikhwan.
Pihaknya berharap tidak ada pihak-pihak yang memanfatkan momentum puasa dan lebaran nanti untuk mencari keuntungan sesaat yang berpotensi merugikan petani bawang merah. “Saat ini ribuan petani bawang merah sedang giat merawat tanamannya untuk dipanen April-Mei nanti. Jangan sampai harganya hancur karena isu impor misalnya. Lagian, produksi nasional masih mencukupi kok. Aman-aman saja tuh di pasar,” ujarnya.
Menurut Ikhwan, harga bawang merah di tingkat petani saat ini terbilang normal dan relatif menguntungkan untuk petani. Para petani yang tergabung dalam ABMI berharap pemerintah dan seluruh pihak terkait untuk menjaga situasi pasar bawang merah terjaga kondusif. “Boleh lah waspada, tapi yang jelas kami optimis produksi bawang merah masih mencukupi untuk kebutuhan konsumsi nasional hingga lepas lebaran nanti,” tandas Ikhwan.
Dihubungi terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menegaskan pasokan dan harga bawang merah nasional sangat aman terkendali. Prihasto menepis adanya isu pemberitaan yang menyebut adanya kelangkaan bawang merah. “Pasokan aman kok, produksi di sentra-sentra utama juga masih lancar bahkan di beberapa sentra yang kami pantau luas tanamnya malah makin bertambah,” kata Prihasto.
Saat disinggung adanya isu akan adanya impor bawang merah, Prihasto tegas membantahnya. “Saya sudah klarifikasi dan jelaskan langsung ke berbagai pihak terkait termasuk Kepala Badan Pangan Nasional. Usai bertemu langsung, beliau sepakat kok bahwa impor bawang merah belum diperlukan karena produksi dalam negeri masih mencukupi. Perlu dipahami bahwa pemerintah memang berkewajiban untuk senantiasa waspada dan antisipatif terhadap ketersediaan pangan nasional,” terangnya. Prihasto berharap masyarakat tenang dan dapat menjalani momen puasa dan lebaran tahun ini dengan suka cita.