
VMNmedia.id – Sebuah pesawat penumpang China Eastern Airlines yang membawa 132 orang jatuh di China selatan, tak lama setelah kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara. Pesawat tersebut jatuh dari ketinggian ribuan meter dalam waktu kurang dari tiga menit.
Pihak maskapai menyatakan belasungkawa yang mendalam untuk penumpang dan anggota awak yang tewas dalam kecelakaan pesawat. Belum ada informasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Penyiar CCTV negara mengatakan kecelakaan itu menyebabkan kebakaran gunung yang kemudian padam.
Menurut Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), penerbangan Boeing 737-800 dari kota Kunming ke pusat selatan Guangzhou kehilangan kontak udara di atas Wuzhou di wilayah Guangxi pada Senin sore.

Berikut adalah beberapa masalah yang dapat dialami pesawat selama penerbangan :
- Cuaca
Cuaca menjadi salah satu faktor selanjutnya. Dalam kasus insiden pesawat Malaysia Airlines MH370 pada Maret 2014, pesawat mengudara dalam kondisi cuaca yang baik. Dalam kondisi ini, secara visual kru berisiko tidak dapat melihat ke luar jendela dan menggunakan cakrawala sebagai semacam indikator cadangan ketinggian pesawat. Hal ini dapat mempersulit pilot untuk memulihkan pesawat jika berada dalam posisi yang tidak biasa.
- Tekanan Udara
Sebuah pesawat mengalami dua jenis tekanan, di antaranya tekanan mekanis pada kabin yang disebabkan oleh depresurisasi yang terjadi pada setiap penerbangan, dan tekanan pada pesawat saat mendarat.
Namun, menurut Todd Curtis, seorang analis keselamatan penerbangan yang sekarang aktif di organisasi AirSafe.com, mengatakan alasan tekanan udara dapat diminimalisir dengan perawatan pesawat secara berkala. Lepas landas dan mendarat biasanya merupakan bagian penerbangan yang paling berisiko.
- Kegagalan Teknis
Kegagalan katastropik dapat mempengaruhi satu atau lebih struktur atau sistem pesawat yang kritis, sehingga menyulitkan atau tidak mungkin bagi awak untuk mendaratkan pesawat dengan aman.
Kegagalan katastropik adalah terganggunya atau penyimpangan fungsi kontrol pesawat yang bisa menyebabkan kerusakan berantai (chain of damage) atau berupa kegagalan berantai (chain of failure) yang bisa bersifat fatal dan menyeluruh.